Kota Bengkulu, kupasbengkulu.com – Serapan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2014, dimasing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Bengkulu, hingga triwulan III masih sangat rendah. Hal itu diketahui dalam hearing Komisi II DPRD Kota Bengkulu, bersama Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bengkulu.
Disebutkan, penyerapan DAK di dua instansi tersebut berkisar 65 persen. Bahkan menurut anggota Komisi II DPRD Kota Hamsi, dari hasil Musyawarah Rencana Pengembangan (Musrenbang) Daerah Kota Bengkulu beberapa waktu lalu, penyerapan DAK secara keseluruhan di Kota Bengkulu baru berkisar 58 persen.
Rendahnya penyerapan dan realiasi pekerjaan yang dibiayai dari DAK mengundang kritikan dewan, pasalnya pengesahan APBD setiap tahunnya dituntaskan, pada akhir tahun sebelum APBD tahun berikutnya berjalan. Dengan harapan pada awal tahun realiasi APBD dapat berjalan.
“yang membuat realisasi serapan berkurang, karena bisanya pekerjaan baru dilakukan menjelang akhir tahun. Sehingga semuanya dikerjakan dengan terburu-buru. Akibatnya merugikan masyarakat, bila pekerjaan telah dilakukan sejak akhir tahun tentu sudah bisa dinikmati dan dimanfaatkan masyarakat,” kata Hamsi, Rabu (19/11/2014).
Semenatara, menanggapi rendahnya serapan DAK saat rapat hearing pembahasan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) RAPBD tahun 2015, dengan Komisi II DPRD Kota, Sekretaris BLH Kota Bengkulu Eka Rika Rino berpendapat, di tahun 2014 pencapaian serapan DAK di BLH Kota akan lebih dari 65 persen.
“Saat ini serapan DAK memang baru 65 persen, namun tahun 2014 masih beberapa bulan lagi. Sehingga kami masih punya kesempatan untuk menambah persentase serapan. Penuntasan pekerjaan diakui akan lebih dimaksimalkan pada triwulan empat, sehingga pada tanggal 24 Desember seluruh kegiatan bisa diselesaikan, tidak menutup kemungkinan bisa mencapai 100 persen,” yakin Eka.(beb)