Bengkulu Tengah, kupasbengkulu.com – Pagi menjelang siang, Riki Febrianto yang lahir 2 tahun lalu kini adalah batita menggemaskan yang asik bermain.
Mengenakan kaos lengan buntung dan celana pendek ia duduk di teras rumah sederhana tempat ia dan keluarganya berteduh di Desa Jambu, Kecamatan Merigi Kelindang, Bengkulu Tengah.
Sekilas tak ada yang kurang padanya, namun ternyata sejak lahir ia tak bisa buang air besar layaknya manusia normal.
”Riki terlahir tanpa anus, lalu dioperasi, dibuat lubang pembuangan diperut sebelah kiri, kata pihak rumah sakit nanti operasi lagi kalau Riki sudah 5 tahun,” kata Nova, Bibi Riki menjelaskan.
Tak hanya itu, meski pertumbuhanya normal, namun perkembangan Riki tampak lamban. Ia belum bisa bicara dan berjalan seperti teman seusianya. Keluarga besarnya berusaha membantu mengasuh Riki dan mengupayakan pengobatan untuknya. Sedang kedua orangtuanya, Dulis dan Jumiati mengalami keterbelakangan mental.
”Kami berharap Riki bisa hidup normal seperti anak lain, sehat terus,” lanjut Nova sambil mengusap kepala Riki.
Besar harapan Nova dan keluarga besar Riki, agar ada bantuan yang diberikan pada Riki. Sebab keluarga besarnya tak dapat berbuat banyak untuk memberikan bantuan materi, karena kebanyakan dari mereka hanyalah petani kecil.
Riki kecil masih harus menunggu 3 tahun lagi untuk dapat dioperasi. Artinya ia masih akan menghabiskan ratusan hari dengan membuang air besar lewat lubang di perut.
Udara sepoi sepoi khas pedesaan menyapa, Riki terlihat menguap, Nova menggendong Riki.(qef)