
Kota Bengkulu, kupasbengkulu.com – Begitu kuatnya hasrat anak kecil Arjuna Mahendra Qevi (5), setelah mengalami keganasan api yang melanda kediamannya di Desa Tanjung Kemuning 3 Kecamatan Tanjung Kemuning Kabupaten Kaur, Sabtu (28/02/2015) siang.
Walapun api menguliti kulitnya, ia tetap berusaha dengan sekuat tenaga untuk bangkit. Dengan kondisi 90 persen terbakar, anak ini sepertinya tidak pernah menangis, karena merasakan sakit dideritanya. Namun, beberapa saat kemudian ia terpaksa, diberi obat oleh tim medis agar bisa beristirahat.
Bersama ayahnya, Hendra, di RSUD M Yunus saat ditemui kupasbngkulu.com, Minggu (01/03/2015), sang anak yang masih bersekolah di Taman Kanak-kanak tersebut masih terbaring lemah di atas kasur Rumah Sakit.
Dari tangan ayahnya. keluar handpone merah yang diletakkan ke telinga anaknya yang masih berbalut kain pembalut luka. Ia selalu mengucapkan, kalimat-kalimat yang memohon kepada tuhan untuk kesembuhan anaknya yang luka bakarnya hamir 90 persen tersebut.
“Ya allah, ya allah,” lantang pria itu.
Sedihnya juga ditambah dengan harta benda, yang hampir ludes dilalap api serta juga sewaktu kejadian itu, istrinya juga ikut terbakar dibagian paha belakang, yang sekarang dirawat di RSUD Bintuhan Kabupaten Kaur. Dimana saat ini, setelah mendapat perawatan, istrinya tersebut sudah membaik dan selalu menyebut nama anaknya.
“Kami dari tempat ibunya dirawat, tapi kini ada datuknya dan terus teringat dengan anaknya ini (Arjuma, red),” kata Junisnawati.
Nenek korban Junisnawati, yang datang siang harinya, ikut bersedih setelah melihat cucunya tersebut dalam keadaan telanjang dengan balutan kain pembalut luka dengan kondisi yang melepuh. Saat itu ia menceritakan kepada kupasbengkulu.com apa penyebab kejadian tersebut.
Disampaikannya, sewaktu itu, anak dari pasangan Sopia dan Hendra tersebut sedang bermain sepatu roda. Seketika itu, anaknya sambil bermain api di kedua tanganya, tanpa disadari, anak nomor dua dari tiga saudara tersebut menabrak tabung gas yang mereka jual.
“Siang itu ada pasar sabtu, saat itu ibunya hendak membuat minuman Pop Ice tapi lampi mati dan hendak menghidup Genset. Tahu-tahu anaknya itu menabarak tabung gas,” ungkap Juninawati.
Seketika itu, terjadilah ledakan hingga menghanguskan satu rumah, dua ruko, satu mobil, dan tiga unit motot. Sehingga ayah korban yang saat itu sedang tidak berada di rumah kemudian berteriak melihat kondisi satu rumah dan dua ruko yang ikut dilalap api.
Namun sayangnya, lanjut Junisnawati, karena kondisi PBK yang jauh mengakibatkan ruko serta rumah korban tersebut habis terbakar. Hanya warga sebisa mungkin memadamkan api dengan menggunakan ember yang serta menyelamatkan harta benda yang tersisa dan ditemukan.
Kini, Hendra hanya mengharapkan kesembuhan anaknya tersebut agar bisa ceria kembali seperti sebelumnya. Sehingga dengan berakhirnya penderitaan anaknya dan istrinya juga ia serta keluarganya, maka ia kembali memutar roda kehidupan seperti yang ia capai selama ini.
“Kami mengharapkan agar cucu saya sehat dan bisa sembuh,” harap Junisnawati.
Penulis : Dodi Irawan, Kota Bengkulu.
(Baca juga : Ruko Terbakar, 1 Unit Mobil dan 3 Sepeda Motor Ikut Ludes)