kupasbengkulu.com – Kisruh penghitungan hasil perolehan suara terjadi lagi di intern partai PDIP, lain halnya dengan ketegangan yang ada di kecamatan Manna beberapa hari yang lalu, kali ini situasi panas terjadi di Kecamamatan Kota Manna.
Di Kecamatan Manna hanya gara-gara ada coretan perolehan suara di C1 dari Partai Gerindra, sementara di Kecamatan Kota Manna terjadi kesalahan pengetikan di Form A1.
Aldi ketua PPK kecamatan Kota Manna, sekitar pukul 22 tadi malam, tanggal (16/4/2014) ketika di konfirmasi menjelaskan kepada wartwan kupasbengkulu.com, mengakui adanya kesalahan pengetikan oleh panitia PPK, dia menjelaskan, dari hasil rekapitulasi perolehan suara sekecamatan Kota Manna yang akan di laporkan ke KPU Bengklulu Selatan memang benar telah terjadi kesalahan dalam pengetikan.
Hasil rekapan di form D1 yang di rekap oleh panita Kecamatan (PPK) untuk desa Padang Niur, sura sah calon no urut 1 dari Partai PDIP, Barli Halim memperoleh 4 suara, sementara calon no urut 2 Haswat memperoleh 19 suara.
Kesalah pengetikan terjadi pada form A1, yang seharusnya Barli Halim hanya memperoleh 4 suara tertulis 6 suara. Sedangkan calon no urut 2 Haswat Mardena, dari perolehan suara sah keseluruhan di TPS desa Padang Niur 19 suara, tertulis 4 suara. Tapi sudah di perbaiki, itu hanya terjadi kesalahan pengetikan saja, jelas Aldi.
Dari perbedaan penambahan dan pengurangan suara tersebut, membuat emosi tim keluarga dari Haswat Mardena, karena suaranya berkurang dari 19 menjadi 4 suara lagi.
Merasa dicurangi, Edwin keponakan Haswat, langsung lapor kepada tim keluarga di rumah, sehingga tim keluarga dari Haswat langsung mendatangi PPK Kecamatan Kota Manna untuk memastikan hal tersebut.
Ketika di mintai keterangan, Edwin menjelaskan kepada kupasbengkulu.com, kami merasa di curangi, sesuai form C1 dari PPS di tingkat desa, dan D1 hasil pleno di PPK tingkat Kecamtan kami memperolehan 19 suara, setelah di rekap oleh Panitia PPK Kecamatan di form A1 untuk di bawa ke KPU suara kami berkurang, dari 19 tinggal 4 suara lagi, sementara calon no urut 1 bertambah 2 suara, jelas Edwin.
Ditambahkan Edwin, ia menduga terdapat unsur sengaja, dan terindikasi mengarah adanya unsur manipulasi data, yang dilakukan oleh PPK untuk mengurangi suara kami, kesal Edwin. (tom)