kupasbengkulu.com – Saksi PDI Perjuangan, Jailani, menuding rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota yang diselenggarakan oleh KPU Kabupaten Bengkulu Selatan cacat. Untuk itu PDIP tidak bisa menerima hasil pleno yang diselenggarakan KPU.
“Partai PDIP diperlakukan semena-mena oleh penyenggara pemilu, tidak memperhatikan kami dari PDIP sebagai peserta pemilu. Sebagai peserta pemilu saya Jaliani, mewakili PDIP dan sebagai saksi yang nenerima mandat dari partai menyatakan pleno di Kecamatan Manna cacat, dan kami dari PDIP menolak hasil pleno di Kecamatan Manna,” tegas Jailani.
Dijelaskannya di depan rapat pleno, keberatan pihaknya disampaikan secara tertulis dari partai, pada saat pleno di Kecamatan Manna tidak ditanggapi oleh KPU dan Panwaslu Kabupaten, pada hal PPK Kecamatan Manna sudah membubuhkan tanda tangan.
Seharusnya, menurut dia, sebagai negara yang berdemokrasi harusnya surat keberatan dari pihaknya hendaknya ditanggapi dengan proses mekanisme yang ada. Jangan sampai ditunggangi oleh oknum-oknum yang mempunyai kepentingan sendiri.
“Surat keberatan ini akan saya bawa ke Bawaslu untuk ditindak lanjuti,” tegasnya lagi di depan rapat Pleno KPU Bengkulu Selatan.
Selesai pembacaan seluruh perolehan suara peserta pemilu di ke 3 dapil, Ketua KPU Kabupaten Bengkulu Selatan, Holman, menyampaikan kepada seluruh saksi, mengingat waktu sudah lewat tengah malam, maka penandatanganan berita acara rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara peserta pemilu akan dilaksanakan Minggu (20/04/2014).(tom)