kupasbengkulu.com – Anggota Fraksi Demokrat, Sofyan Hardi, memilih “cabut” alias meninggalkan rapat Paripurna DPRD Kota Bengkulu, Selasa (01/07/2014), dalam agenda penyampaian pandangan umum fraksi-fraksi tentang Raperda penambahan modal pada PT. Bank Bengkulu, serta perubahan atas Perda Nomor 12 tahun 2013 tentang pengelolaan dana bergulir Samisake.
Sebelumnya, rapat Paripurna yang seharusnya dimulai pukul 10.00 WIB baru dimulai pukul 12.00 WIB. Pada saat pembukaan, Sofyan Hardi mengajukan interupsi kepada pimpinan sidang, Irman Sawiran.
Menurut Sofyan, sebaiknya rapat Paripurna ditunda hingga Senin (07/07/2014) mendatang dikarenakan Surat Edaran (SE) Mendagri Nomor 188.34/8878/SJ serta surat gubernur terkait Samisake baru diterima hari ini, sehingga para anggota dewan tidak memiliki waktu banyak untuk mempelajari surat tersebut.
“Yang saya tahu surat dari Mendagri itu dikirim tanggal 20 Desember 2013, sedangkan surat Gubernur dikirim tanggal 8 Januari 2014. Pertanyaannya kenapa baru sekarang kami menerima surat tersebut? Anggota dewan paling cepat menerima surat pada sore kemarin, malah ada yang baru terima pagi ini. Jelas kami butuh waktu untuk mempelajari isi kedua surat tersebut,” tegas Sofyan.
Menanggapi pernyataan Sofyan, Irman Sawiran mengatakan agenda hari ini baru hanya penyampaian pandangan saja, belum pada putusan. Sehingga tidak masalah kalau rapat Paripurna terus dilanjutkan.
Mendengar jawaban tersebut, Sofyan Hardi langsung memohon izin kepada pimpinan sidang untuk tidak mengikuti rapat Paripurna kali ini.
“Izin pimpinan sidang, saya mohon maaf tidak bisa mengikuti agenda sidang hari ini,” katanya sambil bergegas meninggalkan ruangan.
Sementara, rapat Paripurna ini turut dihadiri Wakil Walikota Bengkulu, Ir. Patriana Sosialinda, dan dihadiri 17 anggota dewan dari Fraksi Demokrat, Golkar, PKS, PAN, Kebersamaan, dan Solidaritas Kerakyatan. (val)