Bengkulu Selatan, kupasbengkulu.com – Pasca pembakaran dua watung remang-remang oleh ratusan warga di Desa Pagar Dewa Dusun Selipi, Kabupaten Bengkulu Selatan pada Minggu (15/2/2015) membuat pemilik lainnya kahwatir dan membongkar warung mereka.
(Baca juga: Kesal, Dua Waung Remang-remang Dibakar Warga)
Untuk menghindari amuk masa dan kemarahan warga sekitar kepolisian Mapolres Bengkulu Selatan melalui Kapolsek Kedurang Ipda Candra Permana , diampingi kanit intelkam Brigpol Riswandi dan kanit lantas Aipda Ikhsan, serta bhabinkamtibmas Brigpol Halimul mempunyai inisiatif memanggil 4 pemilik Kafe/Warem yang berlokasi di daerah itu.
Alhasil, pemilik kafe dan tempat prostitusi yang ada di dekat jembatan dua sulau perbatasan antara Kabupaten Bengkulu Selatan dengan Kabupaten Kaur itu dengan kesadarannya sepakat akan membongkar sendiri seluruh warem dan tempat prostitusi tersebut.
Tiga pemilik warem/kafe itu yakni, Efendy, Janes dan Dodi S Putera, sementara satu orang lagi atas nama Albet berhalangan hadir.
“Tiga orang pemilik Kafe yang ada di jembatan dua sulau itu sudah sepakat akan membongkar sendiri, baik itu Warem mapun tempat prostitusi,” kata Kapolres Bengkulu Selatan, AKBP Abdul Muis, S.IK melalui Kapolsek Kedurang Ipda Candra Permana.
Dilanjutkan Candra, bentuk kesepakatan para pemilik warem itu ditunjukan mereka dengan membuat surat perjanjian akan segera membongkar arem serta tempat – tempat yang diduga tempat layanan prostitusi.
“Dalam surat perjanjian bermatrei 6000 itu, besok Selasa, (17/2/2015) semua yang dianggap tempat maksiat segera dibongkar,” terang Kapolsek.
Kalau mereka buka warung untuk berjualan kopi dan makanan silahkan, tapi untuk kamar – kamar tempat praktik prostitusi tidak boleh dan segera dibongkar, tegas Candra Permana. (tom)