kupasbengkulu.com – Guna meningkatkan pendapatan asli daerah Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Bengkulu berupaya memaksimalkan retribusi parkir, sehingga tidak ada parkir ilegal. Ditegaskan Kadishubkominfo Kota, Selupati saat ini pihaknya mengelola parkir di 12 zona, yang terdiri dari 449 titik parkir.
Namun menurutnya, dari 449 titik parkir tersebut beberapa oknum juru parkir (jukir) tidak menyetorkan retribusi parkir. Seperti yang dilakukan 23 jukir beberapa waktu lalu, sehingga Dishubkominfo terpaksa memutuskan kontrak kerja. Adapula jukir ilegal yang mengatasnamakan Dishubkominfo Kota, padahal titik parkir tempatnya beroperasi tersebut bebas parkir.
Tindakan beberapa oknum jukir tersebut membuat Dishubkominfo harus benar-benar menyeleksi jukir sebelum menerbitkan Surat Perintah Tugas (SPT), agar tidak terjadi hal yang sama.
“Titik parkir yang kami kelola kini pada umumnya bertambah, karena memaksimalkan lokasi yang seharusnya menjadi lahan parkir, namun tidak dimanfaatkan. Dengan bertambahnya titik parkir otomatis jukirnya pun bertambah,” kata Selupati.
“Karenanya kami berusaha semaksimal mungkin agar tidak mempekerjakan jukir nakal. Jika diantara 449 jukir tersebut menyalahi aturan, maka nasibnya akan sama dengan 23 jukir yang kontraknya terpaksa kami putuskan,” tambahnya.
Dishubkominfo juga telah menurunkan tim terkait evaluasi zona parkir. Evaluasi parkir dilakukan di Zona 1 Pagar Dewa, terkait penambahan titik parkir, penerbitan SPT, hingga penghitungan perkiraan setoran parkir untuk tiap bulannya.
Sementara Dewan Kota mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap parkir illegal. Imbauan tersebut menyikapi adanya oknum jukir yang menarik pungutan parkir di luar ketentuan. Seperti halnya di pelataran parkir Pasar Tradisional Modern (PTM) dan kawasan wisata Pantai Panjang.(beb)