kupasbengkulu.com – Setiap harinya Pertamina Depo Pulau Baai Bengkulu menyalurkan solar bersubsidi ke seluruh SPBU di Provinsi Bengkulu sekitar 260-290 Kilo Liter (KL). Dalam beberapa waktu ke depan Pertamina akan mengeluarkan kebijakan baru berupa pengurangan kuota solar bersubsidi sebesar 11 persen dari kuota sekarang sebesar 102.879 KL. Hal itu diungkapkan Sales Representatif BBM Pertamina Depo Pulau Baai Sigit Wicaksono.
Dikatakan Sigit, pengurangan kuota solar berdasarkan kebijakan pusat melalui Badan Pengatur Hilir Mudik dan Gas Bumi (BPH Migas). Dikarenakan saat ini solar bersubsidi sebagian besar masih digunakan untuk keperluan tambang seperti bahan bakar truk pengangkutan batubara sehingga tidak tepat guna.
Menyikapi rencana pengurangan kuota itu, pihak Pertamina akan melakukan pembahasan bersama pemerintah Provinsi Bengkulu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), termasuk pengusaha tambang agar tidak ada lagi pelanggaran seperti yang terjadi di tahun 2013 lalu. Dimana pada saat itu banyak truk pengangkut batubara dan kelapa sawit yang masih menggunakan solar subsidi padahal sudah dilarang.
“Kuota solar bersubsidi untuk Bengkulu memang akan dikurangi, tapi sampai saat ini saya belum mempunyai detail rinciannya untuk kabupaten/kota. Namun yang jelas secara global pengurangannya sebesar 11 persen,” kata Sigit.
“Pengurangan kuota solar bersubsidi memang harus dilakukan, agar pengusaha tambang maupun perkebunan tidak menggunakan solar bersubsidi. Karena solar bersubsidi itu diperuntukkan masyarakat menengah ke bawah, bukan pengusaha,” tambah sigit.
Meski solar subsidi mengalami pengurangu, Sigit mengatakan akan ada penambahan kuota untuk premium sebesar 10 persen dari kuota sekarang sebanyak 246.737 KL. Diharapkan penambahan kuota tersebut dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan BBM, serta mengurangi antrean panjang di SPBU karena masyarakat takut kehabisan BBM. (beb)