kupasbengkulu.com – Titiek Kartika Hendrastiti Dosen Fisip Universitas Bengkulu (Unib) mengatakan, di Provinsi Bengkulu memiliki beraneka ragam wajah pelayanan publik yang kurang baik. Seperti halnya, pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang kondisinya lingkungan kotor, kumuh, lambat mengambil tindakan, orang miskin susah mengakses pengobatan yang memadai serta sikap yang meremehkan pasien, BPJS.
Selain itu, lanjut dia, wajah pelayanan publik buruk lainnya, praktik sebagian institusi sekolah dari berbagai tingkatan di tahun ajaran baru prioritas untuk siswa penting, uang administrasi masuk ekstra untuk yang nilainya rendah, monopoli pembuatan seragam, pembelian buku.
”Anake wajah pelayanan publik di Bengkulu masih banyak kekurangan,” kata Titiek, saat menjadi pemateri Seminar Nasional dengan Tema Alternatif Demokrasi Dalam Pelayanan Publik dengan Prosedur Komplain, di Gedung Ruang Rapat Utama Rektorat Universitas Bengkulu (Unib), Kamis (8/5/2014).
Titiek menambahkan, aneka wajah pelayanan publik lainnya yang masih membutuhkan perhatian, juga terdapat di transportasi umum, mulai dari jalan berlubang, siring mampet, air menggenang saat hujan. Sementara wajah pelayanan keamanan, masih kerap terjadinya aksi dugaan pencurian, tindakan kekerasan, lalu lintas di jalan, penerangan jalan.
”Kondisi mayoritas mayarakat dalam budaya hukum, kesadaran hukum memandang supremasi hukum bervariasi. Budaya komplain ada, tetapi budaya mengemas komplain yang konstruktif relatif lemah,” jelas Titiek.
Untuk menuju pelayanan transformatif, terang Titiek, mesti reflektif terhadap pelayanan, respontif terhadap keluhan, menjamin mutu pelayanan serta memenuhi hak rakyat dalam menikmati pelayanan publik.(gie)