Bengkulu, kupasbengkulu.com – Asistem Tindak Pidana Khusus (Aspidsus) Kejaksaan Tinggi Bengkulu naik pitam saat puluhan pemuda yang terdiri dari berbagai elemen mendatangi Kantor Kejati guna menggelar hearing terkait penanganan perkara Walikota Bengkulu dan mengatakan bahwa Aspidsus tersebut terlalu emosional dalam memberikan penjelasan.
Bahkan, Aspidsus yang sempat menjadi pegawai di Kejaksaan Negeri Semarang ini sempat saling tunjuk dengan Ketua LSM Pusat Kajian Anti Korupsi (PUSKAKI), Melyansori hingga mesti dilerai oleh beberapa orang awak media yang ada di ruang lobi Kejaksaan Tinggi, tempat dimana hearing tersebut digelar.
“Setiap penanganan perkara korupsi itu tidak seperti perkara maling ayam,” kata Aspidsus dengan nada tinggi
“Kenapa anda pakai buka baju segala saat berhadapan dengan Tarmizi Gumay, mau ngajak berantem,” sambut Melyansori
Seketika para wartawan yang berada di lokasi langsung berusaha melerai pertikaian antara keduanya.
Saat diwawancarai, Asisten Tindak Pidana Khusus, Ahmad Darmansyah mengungkapkan bahwa pihak LSM tersebut menganggap dirinya tidak tegas dalam menangani perkara yang menyangkut tersangka Walikota Bengkulu, bahkan dianggap tebang pilih lantaran 7 tersangka yang lain telah lama ditahan. (bii)