Oleh: Sabar Ardiansyah,SST
Belum sembuh total trauma masyarakat Mentawai yang disebabkan gempa dan tsunami pada tanggal 25 Oktober 2010, kini pada tanggal 2 Maret 2016 pukul 19:49 WIB, masyarakat yang tinggal di pesisi barat Sumatra kembali dikejutkan oleh Gempa dangkal yang terjadi di laut.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan info gempa rilis pertama dengan kekuatan M=8,3 dengan koordinat 5.16 LS, 94.05 BT pada kedalaman 10 km. BMKG juga mengeluarkan peringatan dini tsunami.
Rilis kedua pemukhtahiran kekuatan gempa menjadi M=7,8 dan diikuti dengan informasi peringatan dini tsunami untuk daerah SUMBAR, SUMUT, NAD, BENGKULU, dan LAMPUNG. Guncangan gempabumi dirasakan di Kepulauan Mentawai dan Kota Padang II-III MMI.
Tektonik Sumatera
Secara tatanan tektonik, pulau Sumatra masuk dalam kategori tatanan tektonik yang unik. Di bagian selatan pulau Sumatra terdapat zona pertemuan lempeng secara subduksi dimana lempeng Indo-Australia menyusup masuk ke bawah lempeng Eurasia.
Zona subduksi ini telah menjadikan pulau Sumatera kaya akan gempa di batas antar lempeng dan gunung api yang terbentuk sepanjang pulau sumatra (busur magmatik). Tidak berhenti sampai disitu, keunikan tektonik lain pulau sumatra adalah tunjaman lempeng Indo-Australia yang ternyata tidaklah tegak lurus terhadap garis penunjaman.
Tunjamannya miring (obligue) sehingga di tengah-tengah sumatra terbentuk patahan Sumatra dari teluk Semangko sampai ke Aceh. Di patahan sumatra ini juga sering sekali terjadi gempa bumi.
Selain memiliki keunikan di dataran pulau Sumatra, ternyata di bagian lempeng Indo-Australia yang berada di sisi selatan pulau Sumatra juga unik. Sebab, kawasan lempeng Indo-Australia seharusnya merupakan kawasan yang bebas dari gempa bumi (aseismic zone), tapi pada tanggal 11 April 2012, kawasan yang dianggap aman dari gempa, ternyata bisa menimbulkan gempa dan mengejutkan banyak ahli gempa di Indonesia dan dunia.
Gempa 11 April 2012 telah membuka mata dunia tentang kawasan yang awalnya diduga tanpa ada aktifitas patahan atau sesar ternyata ada patahan yang menjadi sumber gempa bumi.
Penyebab Gempa Mentawai
Gempa Mentawai kali ini termasuk gempa yang unik yang terjadi di kawasan Sumatra. Berdasarkan hasil plot episenter yang dikeluarkan oleh BMKG, gempa Mentawai tersebut terjadi di lempeng Indo-Australia itu sendiri dengan mekanisme sumber berupa sesar geser.
Penyebab gempa tersebut adalah patahan/sesar geser yang berada di lempeng Indo-Australia yang dinamakan IFZ (Investigator Fracture Zone). Mekanisme gempa ini sama persis dengan gempa Aceh 11 April 2012lalu.
Apabila melihat mekanisme sumbernya yang berupa sesar geser maka gempa tersebut walaupun dangkal tidak menimbulkan gelombang tsunami tsunami yang berarti. Hal ini dikarenakan tidak ada pergerakan lempeng (slip) yang vertikal yang akan mengganggu volume air laut.
Sesar geser pergerakannya dalam arah horizontal dan pergerakan arah horizontal tidak akan menggangu volume air. Hal ini berbeda dengan mekanisme gempa Mentawai pada tanggal 25 Oktober 2010 dengan mekanisme patahan naik. Sehingga menimbulkan tsunami dan menyebabkan korban jiwa.
Hingga hari kamis dini hari pukul 03.00 WIB tercatat ada 6 aktivitas gempabumi susulan dengan kekuatan yang terus mengecil. Berdasarkan data gempabumi susulan ini diyakini bahwa tidak akan terjadi gempabumi dengan kekuatan yang lebih besar. Untuk itu masyarakat dihimbau untuk tetap tanang dan tidak terpancing dengan isu-isu yang tidak bertanggungjawab.
Pastikan hanya mendapatkan informasi dari lembaga resmi seperti BMKG atau BPBD.(***)