
Rejang Lebong, kupasbengkulu.com – Terobosan Santoso, yang juga Assisten II Bupati Rejang Lebong ini benar-benar mengesankan. Kecintaannya pada huruf Kaganga (Rikung) membuatnya rela menghabiskan waktu hingga tiga tahun untuk membuat sejenis plug-in huruf, jenis kaganga di Microsoft Word. Hal ini ditujukannya untuk menjadi media dalam pembelajaran Bahasa Rejang disekolah-sekolah.
”Saat ini, Bahasa Rejang kembali disiapkan dalam kurikulum, untuk menjadi mata pelajaran muatan lokal,” ungkapnya, kepada kupasbengkulu.com, Selasa (27/01/2015).
Sudah tiga tahun terakhir software tersebut dikembangkannya. Saat ini, terangnya, software ini sudah bisa digunakan untuk seluruh jenis Ms. Word. Namun, belum bisa dibagikan bagi khalayak ramai, lantaran belum dipatenkan.
”Minimal dengan SK Bupati saja, baru software ini akan kita bagikan, untuk mempermudah pembelajaran huruf Kaganga,” lanjut Santoso.
Santoso berpendapat, mempelajari Bahasa Rejang akan menjadi sia-sia bila tidak mempelajari hurufnya. Karena, banyak cara membaca kata dalam bahasa Rejang yang tidak cocok dituliskan dengan huruf latin. Selain itu, membuat software ini juga ditujukan untuk mempermudah menulis Rejang.
”Sebelumnya, karena bentuknya, menulis huruf rejang sangat susah kalau menggunakan tangan,” terang Santoso.
Selain software huruf rejang, Santoso saat ini juga sedang mengembangkan aplikasi kamus Indonesia – Rejang. Namun, sama seperti software huruf kaganga, aplikasi kamus ini juga belum bisa di sebarluaskan, karena masih dalam tahap pengembangan.
”Beberapa waktu kedepan, setelah semua sudah selesai dan Bahasa Rejang sudah masuk dalam kurikulum sekolah, aplikasi ini akan disebarkan,” pungkasnya.(vai)