kupasbengkulu.com – Kondisi jembatan Sungai Gambir, sebagai akses menuju Desa Tanjung Raman, Kecamatan Taba Penanjung Bengkulu Tengah, sangat memprihatinkan. Pasalnya setelah papan sebagai material lantai jembatan hanyut terbawa arus sejak beberapa bulan lalu, kini lantai jembatan hanya diberi batang kelapa seadanya oleh warga.
“Cuma ditaruh saja di atas besi jembatan tanpa dipaku, dan sering ada yang terperosok” ungkap Sapi’i, salah seorang warga Desa Tanjung raman kepada kupasbengkulu.com sabtu (20/9/2014).
Menurutnya kondisi jembatan yang terlalu dekat dengan sungai membuat papan material jembatan kerap ikut hanyut kala air sungai tinggi ketika musim hujan. Jarak dasar jembatan dan sungai hanya berkisar 120 cm. Sementara posisi jembatan yang dekat dengan muara dua sungai, dimana debit air sangat banyak ketika musim hujan, tak pelak membuat air menjadi meluap dan sangat deras.
“Dulu bahkan pernah jembatannya benar benar hilang karena terseret arus” tambahnya.
Karenanya penduduk desa berharap agar jembatan ini dapat dibangun lebih tinggi. Agar mereka tak perlu cemas kehilangan jembatan, setiap musim hujan tiba.
“Habis hujan deras dan sungai meluap biasanya kami berbondong bondong melihat kondisi jembatan. Kalau papan lantainya hilang cepat cepat swadaya kasih papan baru. Semoga pemerintah bisa mempertimbangkan untuk membuat jembatan yang lebih tinggi” tutupnya berharap. (qef)