Sabtu, Juni 28, 2025

Gubernur Helmi Apresiasi Kinerja Tim Pendamping Haji Bengkulu 2025

Bengkulu InteraktifPT. Interaktif Media Siber. All Rights Reserved.Bengkulu Interaktif 2016 - Bengkulu Interaktif.Contact InformationHead Office:Jalan Batanghari No. 15, Komp. PU Pracetak, Tanah Patah,...
BerandaDAERAHBENGKULU SELATANKisah "Pak Limut" Berburu PSKS

Kisah “Pak Limut” Berburu PSKS

Limunidn atau Pak Limut
Limunidn atau Pak Limut

Bengkulu Selatan, kupasbengkulu.com – Limudin (53) warga Kelurahan Gunung Mesir, Kecamatan Pasar Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan, sesalkan dirinya yang tak masuk dalam daftar nama penerima dana konpensasi pasca kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS).

Tidak hanya Limudin yang tidak masuk daftar penerima PSKS itu. Data terhimpun, warga Kelurahan Gunung Mesir yang tidak masuk daftar tersebut yakni, Ruhai (40), Masinal (80), Usnaini, (56), Siman(55) dan Yabuk (55).

Kepada kupasbengkulu.com Minggu, (30/11/2014) saat dikunjungi di rumahnya di lorong sempit yang teramat becek dan hanya bisa dilewati orang pejalan kaki saja itu. Limudin mengeluhkan dirinya yang tidak masuk dalam daftar penerima dana bantuan sebesar Rp 400 ribu yang disalurkan lewat kantor pos saat ini.

Dengan tidak masuk dalam daftar penerima PSKS tersebut, diirinya mencoba mendatangi Lurah Gunung Mesir, Kecamatan Pasar Manna untuk mempertanyakan hal tersebut. Namun oleh pihak kelurahan, Limudin yang sehari – hari di panggil Limut ini disuruh menghadap ke Kantor Camat Pasar Manna. Di kantor Camat Pasar Manna dia pun tidak mendapatkan jawaban seperti apa yang diharapkannya.

Dengan mengayun sepeda pancalnya Limut, berusaha menemui wakil rakyat di gedung DPRD Tanah Lapang Kota Manna. Di Gedung Dewan Serba Mewah tersebut, dirinya tidak dapat bertemu satu pun dengan anggota dewan, dikarenakan Wakil Rakyat yang terhormat tersebut, saat mau di temuinya sedang ada rapat.

“Anggota dewan semuanya lagi rapat, kalau mau menunggu masih lama, mungkin selesai pukul 16.00 Wib pak,” kata Limut menirukan ucapan staf dewan itu.

Belum berhasil juga, serta keinginan besar untuk mendapatkan haknya itu, diapun pergi ke kantor Pos tempat di mana ramai orang – orang berkumpul menunggu panggilan nomor antri untuk mendapatkan dana Rp 400 ribu bantuan pemerintah pasca kenaikan harga minyak beberapa hari yang lalu itu.

Sesampainya di Kantor Pos yang terletak di tanah lapang tak jauh dari gedung DPRD tersebut. Limut pun kembali bertanya serta menyampaikan keluhannya kepada petugas yang dikantor Pos tersebut.

“tidak bisa pak kalau nama bapak tidak tercantum di daftar penerima PSKS ini, nanti saja bapak tunggu usulan baru,” kata Limut menceritakan apa yang di sampaikan petugas kepada dirinya.

Setengah putus asa mendengar jawaban itu, Limut pun menuju ke arah dimana sepeda pancalnya di parkirkan tadi. Dengan mengayunkan kaki datas pedal sepeda ontelnya itu, ia pun pulang dengan tanpa membawa apa yang harus menjadi haknya. (tom)