kupasbengkulu.com – Pimpinan Tarekat Naqsabandiyah Bengkulu Tengah (Benteng), Ujang Ali (52) mengatakan, dalam penentuan 1 Syawal atau penetapan perayaan hari raya Idul Fitri 1435 Hijriah/2014, jamaah Tarekat Naqsabandiyah mengikuti keputusan dari pemerintah.
”Seperti tahun tahun sebelumnya, kami tidak pernah memutuskan sendiri penentuan 1 syawal begitu juga dengan tahun ini kita ikuti keputusan dari pemerintah,” kata Ujang, saat ditemui di kediamannya di Desa Taba Teret, Kecamatan Taba Penanjung Bengkulu Tengah, Sabtu (26/7/2014).
Ia menjelaskan, secara umum tata cara beribadah jamaah Tarekat Naqsabandiyah tidak ada perbedaan sama sekali. Hanya saja, kata dia, di Naqsabandiyah ada kegiatan suluk yang dilakukan selama 60 hari.
”Memang kami ada tambahan kegiatan belajar atau yang dikenal dengan istilah masuk kelambu suluk sejak 10 syawal hingga 10 dzulhijah. Untuk tata cara beribadah masih tetap mengikuti ajaran Nabi MUhammad,” jelas Ujang.
Disisi lain, Ujang menyampaikan, untuk tahun ini baru 6 orang yang mendaftar masuk Tarekat Naqsabandiyah. Sementara tahun sebelumnya, pendaftaran mencapai belasan hingga puluhan orang. Ia menambahkan, sejak kepemimpinan dirinya selama 10 tahun terakhir, tidak kurang dari 250 orang telah mengikuti suluk.
”Kami belajar ini, untuk mendekatkan diri kepada Allah S.W.T, tidak ada tujuan lain. Dengan mengikuti 7 tahapan dalam proses suluk yang setiap proses mengutamakan konsentrasi dalam berzikir,” pungkas Ujang.(cr10)