kupasbengkulu.com – Meski buku Kurikulum 2013 (K13) untuk tingkat SMA belum juga diterima, namun buku mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (Penjaskes) kelas XI sudah menimbulkan polemik di masyarakat.
Hal ini dikarenakan dalam buku tersebut memuat materi tentang Pacaran Sehat, sehingga pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Bengkulu belum akan membagikan buku tersebut kepada para siswa apabila nantinya buku tersebut diterima dari penyedia.
“Sampai sekarang kita memang belum melihat buku itu, karena bukunya belum sampai. Tapi informasi itu sudah kami dengar. Jadi kita akan lihat dulu apakah untuk Provinsi Bengkulu juga memuat submateri serupa. Kalau memang iya, buku itu belum akan dibagikan,” ujar Kapala Bidang Pendidikan Menengah (Kabid Dikmen), Ismiliyanto, Senin (13/10/2014).
Informasi yang beredar, di dalam Bab X buku tersebut memuat tema “Memahami Dampak Seks Bebas”. Disebutkan gaya pacaran sehat terdiri dari beberapa macam unsur, yakni sehat fisik, sehat emosional, sehat sosial, dan sehat seksual.
Lebih lanjut dalam halaman 129 terdapat gambar karikatur yang dinilai tidak memiliki korelasi dengan tema tersebut, yang mana memuat gambar pasangan remaja yang menggunakan jilbab dan peci.
“Ada kemungkinan buku berbeda karena penyedianya berbeda. Materinya memang sama, tapi submateri bisa jadi berbeda. Namun kita tetap antisipasi. Mungkin tujuannya memang bagus, namun dampak sosialnya yang sepertinya akan kurang baik,” kata Ismiliyanto.
Pihaknya akan melakukan koordinasi terlebih dahulu kepada seluruh perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan masing-masing kabupaten/ kota. Apabila ternyata lebih banyak mudaratnya dari pada manfaatnya, hal ini akan disampaikan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI,serta meminta pihak penyedia untuk mengganti.
“Seks education memang baik, masalah kajian pembuatan buku ini kan juga sudah ada tim khusus yang tentunya melakukan analisa dan sesuai standar. Seharusnya ini tidak menjadi masalah. Namun dengan kondisi sosial masyarakat kita, tentu ini akan kita sikapi, apalagi ini berpotensi menimbulkan komplain,” demikian Ismiliyanto.(val)