Jumat, Maret 24, 2023

Mesjid Syuhada, Ir. Soekarno Pernah Salat Jumat Disini

Baca selanjutnya

Mesjid Syuhada, Kota Bengkulu.
Mesjid Syuhada, Kota Bengkulu.

kupasbengkulu.com- Keberadaan Islam di Kota Bengkulu banyak meninggalkan bukti sejarah dan bukti perjuangan masyarakat Bengkulu. Salah satunya, Mesjid Syuhada, yang terletak di Jalan Zainul Arifin, Kelurahan Dusun Besar, Kecamatan Singaran Pati, Kota Bengkulu. Mesjid yang berumur sekitar 147 tahun ini, dahulunya merupakan tempat Presiden Pertama Republik Indonesia (RI), Ir. Soekarno melaksanakan Salat Jumat saat pengasingannya di Kota Bengkulu.

“Mesjid ini yang pertama kali yang melaksanakan Salat Jumat, karena dahulunya memang bangunan mesjid ini yang terbesar, sebelum adanya Mesjid Jamik,” tutur Imam Mesjid Syuhada, H. Arsyad Mas’ud kepada kupasbengkulu.com, Minggu (01/02/2014).

Dahulunya, Bapak Proklamator, bersama umat muslim lainnya, yang berasal dari daerah Penurunan, dan sekitarnya berjalan kaki Salat Jumat di Mesjid Syuhada. Lokasi mesjid saat itu, berada di Desa Tanjung Dalam, yang sekarang telah dibangun kompi TNI Angkatan Darat.

Kemudian, jelas dia, berdasarkan kesepakatan 4 suku (Suku Ujung Tanjung, Suku Tanjung Dalam, Suku Pinang Berlarik, dan Suku Berang), untuk memindahkan bangunan mesjid karena dinilai masyarakat sudah mulai banyak bermukim dan sudah terlalu sempit.

Alhasil, dari kesepakatan sekitar tahun 1867 itu, mesjid dipindahkan ke samping kuburan Taman Rindu Dusun Besar dengan hanya beratapkan rumbio (daun rumbia,red). Sementara lantai mesjid dibuat dari batu bata di semen dengan air jangek yang terbuat dari kapur sirih yang diaduk dengan air jangek. Dimasa itu pula, oleh bangsa Inggris mesjid ini pernah menjadi tempat berobat bagi masyarakat yang sakit, karena selain tempat ibadah mesjid ini dijadikan tempat masyarakat berkumpul.

Pada tahun 1900-an terjadi perubahan terhadap atap bangunan mesjid, dari rumbio menjadi atap seng. Material perubahan atap bangunan ini diperoleh dari sumbangan masyarakat sekitar, terutama 4 suku yang ada saat itu.

Perlu diketahui, tambah dia, Imam Pertama Mesjid Syuhada, H. Isya berasal dari Suku Tanjung dalam dan Khotib, H. Wahid berasal dari Suku Ujung Tanjung.

“Hingga sekarang mesjid ini masih diurus oleh keturunan 4 suku tadi. Kini kami berharap kepada pemerintah untuk bisa memberikan bantuan perawatan salah satu mesjid yang tertua di Kota Bengkulu ini,” ungkapnya.(cr1)

Mengaku Ditipu Suami Pejabat, 2 Warga Kota Bengkulu Lapor Polisi

Kupas News, Kota Bengkulu – Dua orang warga Kota Bengkulu yakni Jon Akmal dan M. Rozi mendatangi Mapolresta Bengkulu atas perkara dugaan kasus penipuan...

Mengerucut, Berikut 10 Nama Calon KPU Provinsi Bengkulu

Kupas News, Bengkulu – Tim Seleksi KPU Provinsi Bengkulu secara resmi mengumumkan 10 besar calon KPU Provinsi Bengkulu periode 2023-2028. Pengumuman itu tertuang dalam...

Polisi Sita Puluhan Liter Minuman Tuak di Bengkulu Utara

Anggota polsek Lais saat menunjukan hasil sitaan minuman keras jenis tuak, Foto: Dok Kupas News, Bengkulu Utara - Polres Bengkulu Utara Polda Bengkulu menggelar Operasi...

Gubernur Rohidin Buka Kampung Ramadhan 2023 di Graha Pena RB

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah saat memberikan sambutan pada pembukaan kampung ramadhan di halaman gedung Graha Pena RB, Kota Bengkulu, Kamis 23 Maret 2023, Foto:...

Polisi Amankan Perayaan Nyepi 2023 di Desa Sunda Kelapa

Kupas News, Bengkulu Tengah - Perayaan Nyepi Rahajeng Rahina Tahun Baru Caka 1945 di Desa Sunda Kelapa Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah, Selasa...

Terbaru