kupasbengkulu.com – Kurangnya perhatian pada pengelohan limbah pabrik CPO PT BSL, sehingga bau busuk dari limbah pabrik yang bergerak pada pengolahan buah sawit, yang ada di desa Nanjungan Kecamatan Pino Raya itu masih di rasakan warga sekitar.
Kasi Pengendalian Dampak Lingkungan KLH Bengkulu Selatan, Hartoyo, Jumat (9/5/2014) menjelaskan hasil kunjungan dan cek lansung ke lokasi penampungan limbah pabrik PT BSL beberapa hari lalu, bahwa bau busuk yang di timbulkan, akibat kurangnya perhatian khusus dari pabrik dalam pengelohaan limbah.
“Dari pantauwan kami dan hasil cek langsung ke 11 petak kolam penampung limbah di PT SBS, dari ke 3 mesin pengolah limbah, terjadi kerusakan pada mesin yang berada di kolam 9,” kata Hartoyo.
Selain kerusakan mesin Airator pengolah limbah, kami juga menemukan kurangnya Aqua Celan sebagai zat pengurai.
“Kalau pH airnya cukup normal di atas 6 dan di bawah 9 kami sudah sampaikan kepada pihak PT BSL untuk lebih memperhatikan aktifitas pada kolam limbah, dan secepatnya memperbaiki mesin yang rusak, serta menambahkan lagi kekurangan zat penguray bakteri kedalam kolam limbah,” kata Hartoyo.
Dengan penambahan Aqua Clean ke dalam kolam limbah, serta perhatian penuh dari pihak pabrik, di harapkan bakteri yang ada dalam kolam tampung bisa hidup dan berkembang dengan bantuan mesin penggerak, sehingga dapat membantu proses menghilangkan bau busuk. (tom)