kupasbengkulu.com – Seluruh jemaat Katolik di Bengkulu tadi pagi, Rabu (5/3/2014) mengikuti Misa (ibadah) Rabu Abu di Gereja Santo Yohanes Penginjil Bengkulu. Misa Rabu Abu menandai awal masa Pra Paskah atau masa puasa dan berpantang bagi seluruh pengikut Katolik Roma. Puasa tersebut akan dijalankan selama 40 hari sebagaimana teladan yang diajarkan Yesus Kristus.
Pastor Paroki Gereja Katolik Santo Yohanes Penginjil Bengkulu, Romo Julianus Sukamto SCJ, melalui homili (ceramah) yang disampaikan dihadapan umat, mengatakan pada hari Rabu Abu umat akan menerima tanda salib dari abu bakaran daun palma di dahinya.
Abu tersebut merupakan gambaran pertobatan ketidakabadian manusia seperti yang tertulis dalam Kejadian 3:19 serta abu juga menggambarkan ketidakstabilan perkabungan dan melambangkan perdamaian dengan Allah. Tidak hanya berpuasa dan berpantang, selama masa Pra Paskah umat katolik juga diajak untuk mau berbagi dengan sesama melakukan amal kebaikan dengan menyisihkan sebagian milik mereka dan memberikan pada sesama yang membutuhkan.
“Selama masa puasa dan berpantang umat juga diharapkan mengurangi dan menghilangkan kebiasaan yang bersikap negatif, serta meningkatkan rasa solidaritas terhadap sesama,” ungkap Romo Julianus.
Dalam Misa Rabu Abu kali ini Julianus Sukamto mengharapkan seluruh umat Katolik yang berusia 18-60 tahun dapat menjalani puasa dan berpantang sesuai tradisi gereja. Selama masa Pra Paskah umat katolik juga akan menggelar ibadat jalan salib yang diselenggarakan setiap hari Jumat sore, sebagai permenungan terhadap kisah sengsara Yesus Kristus untuk menyelamatkan manusia. (beb)