“Dia (Suminah, red) memang orangnya gigih, pantang menyerah dan sekarang keluarga turut menikmati hasilnya. Anak-anak sekolah semua meskipun dia sendiri tidak sempat bersekolah secara layak,” kata Suwarno.
Suminah bersyukur karena telah bermanfaat bagi lingkungannya, dan berhasil meningkatkan kualitas hidup.
Sebagai anak transmigran asal Jawa ke Bengkulu, ia sama sekali tidak menyangka kisah hidupnya telah menjadi inspirasi para wirausaha muda di Tanah Air.
Saat ini, putra pertamanya, sudah menyandang gelar strata satu dan bekerja sebagai karyawan bank nasional, sementara putra keduanya sedang mengeyam pendidikan di perguruan tinggi. Adapun putra ketiganya, masih di Sekolah Dasar.
“Saya ini hanya lulusan paketan dari SMP sampai SMA karena di kampung saya dulu tidak ada sekolah. Sedih sekali. Tapi, semua itu tidak mengubur cita-cita saya, dan berharap anak-anak bisa menembus jenjang pendidikan S2,” kata Suminah.
Masa sulit sudah berlalu, tapi bukan berarti Suminah dapat berpangku tangan karena ke depan tantangan akan lebih berat, apalagi Indonesia akan memasuki pasar bebes ASEAN pada akhir tahun 2015 ini.
Akan tetapi, bermodalkan produk berkualitas dan harga yang bersaing membuat Suminah optimitis dapat memenangkan pertarungan industri kreatif ini.
ANTARA