kupasbengkulu.com – Informasi bencana sejak dini harus ditingkatkan, dalam pencegahan bencana. Hal ini diungkapkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Syamsul Maarif, peresmian relief peringatan 10 tahun bencana tsunami Aceh, di Bengkulu, Senin (13/10/2014).
“Sarana dan prasarana sumber daya manusianya harus lebih dimaksimalkan. Selain sumber daya manusianya, praktisi alat-alat untuk informasi bencana dini juga harus ditingkatkan,” ujar Syamsul Maarif.
Lanjut Syamsul, di Indonesia sudah ada alat-alat praktisi pencegahan bencana sejak dini. Alat ini diciptakan oleh para mahasiswa dari berbagai universitas. Salah satu alatnya adalah pencegahan dini bencana longsor yang sudah diakui oleh dunia.
Menurut Syamsul, Provinsi Bengkulu salah satu provinsi yang tingkat bencananya tinggi. Diantaranya bencana longsor, banjir, dan yang lebih sering ialah gempa. Oleh karena informasi-informasi tentang siaga bencana dini harus lebih banyak di sosialisasikan oleh pemerintah daerah.
“Selain informasi alat pencegahan dini bencana, pemerintah daerah juga harus aktif membangun sarana dialog tentang pembelajaran pencegahan bencana sejak dini,” harap Syamsul.
Ditambahkan Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah, relief ini bukan sekedar pajangan. Relief ini merupakan bukti sejarah dahsyatnya bencana tsunami aceh, gempa bumi Jogyakarta.
Relief ini juga dibuat karena, bentuk kepedulian dunia bagaimana pentingnya pencegahan bencana sejak dini.
Setelah peresmian relief bencana, Kepala BNPB Syamsul Maarif, Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah, beserta rombongan meninjau sekaligus membuka acara pameran BPNB di lapangan view tower, Bengkulu.(vee)