TAUSIAH UJH – Meski belum puas dengan tulisan beberapa minggu yang lalu. Kita sudah mencoba membuka mata bagi pasangan yang baru menikah buat mencari nafkah keluarga. Meskipun lapangan pekerjaan yang ditawarkan penulis adalah bentuk-bentuk kerja kasar semacam kuli. Ingat, kita memang tidak membahas pada pasangan yang berpunya.
(baca juga : Peluang Lain Mencari Nafkah)
Tanggung jawab dalam berkeluarga ada pada suami. Suami sudah bekerja, meskipun cuma pekerja kasar. Katakanlah buruh atau kuli. Namun sehebat-hebatnya suami. Seberapa pun besar penghasilan suami.
Tangan dingin isteri amat sangat dibutuhkan dalam menata belanja rumah tangga. Kelapangan hati, kebesaran jiwa sang isteri teramat perlu. Isteri harus paham manajemen keuangan rumah tangga.
Sebab tidak cukup hanya memikirkan urusan perut. Lebih jauh, jika Allah berkenan maka setahun menikah akan memiliki keturunan tentu butuh biaya, pengeluaran akan lebih besar lagi. Semua itu butuh tangan dingin sang isteri.
Mewakili para suami. Isteri yang bagaimanakah yang diinginkan para suami?. Cantik adalah relative. Namun rata-rata semua laki-laki pengen punya isteri yang cantik jelita.
Idaman para suami adalah memiliki isteri yang pandai dalam manajemen kasur, menata dapur dan bijak dalam bertutur, dengan apa yang diberikan suami selalu bersyukur. Terhadap suami selalu jujur, Tahu kebutuhan, selera dan jiwa suami sehingga tidak perlu lagi ditegur.
Pandai mengambil hati orang tua dan mertua yang sudah mulai uzur. Pandai masak meskipun menu yang sederhana tapi lidah suami selalu tergiur. Menggairahkan dan tidak membosankankan sehingga tertutup mata suami memandang wanita di luar rumah yang berdandan menor nan seksi padahal masih “bau kencur”.
Lelah suami seharian penat bekerja namun bisa hilang saat dibawa tidur bersama isteri sehingga mendengkur. Berbisik perlahan di tengah malam mengajak suami tahajjud agar bangun dari tidur. Usai shalat subuh semua peralatan, perlengkapan suami bekerja sampai lembur.
Aahh…membayangkan keluarga demikian. Apa namanya kalau bukan keluarga sakinah. Suami yang temperamental bisa luluh dengan senyum dan tutur indah sang isteri. Berjuta masalah akan berlalu serta terasa enteng dihadapi krn isteri tidak pernah mengeluh.
Dengan bahan yang sama suami tidak pernah jemu dan selalu lahap saat makan ditemani isteri. Penghasilan yang pas-pasan bahkan terkadang kurang. Selalu cukup dalam pengelolaannya oleh isteri.
Kondisi hidup zaman sekarang. Apa yang tidak sulit. Semuanya susah. Termasuk perekonomian dunia pun gonjang-ganjing. Harga jual hasil tanaman fluaktuatif. Sementara harga kebutuhan pokok jauh melambung.
Kebutuhan hidup semakin banyak. Nilai uang semakin merosot. Tanpa tangan dingin dan kemampuan manajemen hati yang bagus rumah tangga laksana berdasar di tengah lautan yang dihantam badai. Mudah terombang ambing dan besar kemungkinan kapal bakal karam.
Menghindari kondisi zaman yang serba sulit tidak mungkin. Solusinyan adalah menikmanti masa sulit ini dengan tetap berpegang teguh pada tali agama Allah. Bahwa Allah sudah menjanjikan semuanya.
Termasuk hidup dan melalui masa-masa sulit ini. Simak janji-Nya dibawah ini. Surah Al Insirah 5-6 fa-inna ma’a al’usri yusraan. inna ma’a al’usri yusraan.
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”.
Kecakapan sang isteri itulah yang penulis maksudkan Tangan Dingin Sang Isteri. Dengan kecakapan dan ilmu agama serta pengalaman dipadu dengan tekunnya membaca bagaimana usaha isteri dalam menjaga stabilitas rumah tangga akan terwujud. Lalu bagaimana mengelola keuangan. Ikuti ulasan minggu depan dalam. Bendahara Selamanya.(**)
Salam UJH