Kamis, Juli 17, 2025

Pemdes Sukau Mergo Gelar Pra Pelaksanaan Pembangunan Desa Tahun Anggaran 2025

kupas Bengkulu – Pemerintah Desa (Pemdes) Sukau Mergo, Kecamatan Amen, Kabupaten Lebong melaksanakan kegiatan pra pelaksanaan pembangunan desa Tahun Anggaran 2025 pada Kamis (26/06/2025). Kegiatan...
BerandaDAERAHRejang LebongIni Total Produksi Padi Rejang Lebong

Ini Total Produksi Padi Rejang Lebong

Rejang Lebong, kupasbengkulu.com – Produksi padi Rejang Lebong, dinyatakan sebagai salah satu yang terbesar di Provinsi Bengkulu. Data terakhir menyebutkan bahwa, produksi padi Rejang Lebong lebih dari 10 persen total produksi padi di seluruh 10 kabupaten/kota di Bengkulu.

Menurut data statistik, total produksi bruto padi selama setahun terakhir adalah 99,548 ton. Dari jumlah tersebut, sebanyak 92,281 ton digunakan untuk keperluan pangan, baik untuk keperluan lokal maupun suplai ke daerah lain. Sedangkan sisanya, 7,267 ton digunakan untuk keperluan non pangan.

“Maksudnya menjadi bahan lain, atau diolah menjadi produksi lain yang bukan untuk dimakan,”ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rejang Lebong, Marwansyah.

Dari angka 99,548 ton padi tersebut yang diolah menjadi beras tercatat sebanyak 57,897 ton dengan produksi bersih beras yang dihasilkan sebesar 55,969 ton setiap tahunnya.

Jumlah tersebut, lanjut Marwansyah, sebenarnya sangat cukup untuk memenuhi konsumsi beras dalam daerah. Karena, secara median, konsumsi perkapita dalam satu harinya adalah 9,48 kilogram.

Dengan demikian, secara data, konsumsi perkapita perbulannya sebesar 2,399 kg dan pertahunnya sebesar 113,76 kg. Bila dihitung dari total warga Rejang Lebong, yakni sebanyak 253.020 jiwa, berarti pertahunnya konsumsi seluruh masyarakat Rejang Lebong maksimal adalah 28,784 ton. Bila dibandingkan dengan produksi bersih beras selama satu tahun, berarti bisa dikatakan bahwa tidak ada kemungkinan Rejang Lebong kekurangan beras.

“Benar, kalau merujuk ke data, setiap tahunnya, Rejang Lebong surplus 27.186 ton,”ungkap Marwansyah.

Bahkan, setiap tahunnya ada 11 ton beras yang dijadikan cadangan. Dengan demikian, rencana Rejang Lebong untuk menjadi sentra penghasil beras utama bisa saja terwujud. Namun, disayangkan sekali, setiap tahunnya, produksi dari sektor pertanian ini terus menurun. (vai)