kupasbengkulu.com – Seperti barang tak berharga saja, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) di Kabupaten Bengkulu Selatan yang di bangun dengan dana ratusan juta tersebut, dibiarkan hancur dan berkarat begitu saja, pada hal nelayan di Pasar Bawah Bengkulu Selatan, sejak lama mengharapkan beroperasinya SPBN yang letaknya tak jauh dari bibir sungai muara air Manna tersebut.
Jeni, salah seorang nelayan, dihubungi kupasbengkulu.com, Kamis (8/5/2014) setelah menjual ikan hasil tangkapannya di TPI Pasar Bawah mengatakan, SPBN tersebut dibangun 6 tahun yang lalu, sangat di sayangkan barang milik negara tersebut di biarkan hancur begiutu saja.
“Sejak berdirinya SPBN itu 6 tahun yang lalu, sudah mau hancur seperti terlihat sekarang, sampai saat ini belum pernah dioperasikan. Sebagai nelayan, saya tidak tahu alasanya apa, padahal kami sangat membutuhkan dan kami sangat senang kalau SPBN itu beroperasi, sehingga kami tidak jauh untuk membeli bahan bakar,” harapnya.
Di ungkapkannya, sekarang ini nelayan kesulitan untuk mencari bahan bakar perahu tempel pada hal setiap hari mereka sangat mebutuhkan minyak bensin.
“Dua SPBU di Bengkulu Selatan saat ini, kalau malam hari tutup total, sepertinya belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, pada hal tulisan buka 24 jam terpampang besar sekali di SPBU tersebut,” kesal Jeni.
Sekarang ini untuk mendapatkan bensin, nelayan terpaksa beli dengan pengecer yang sudah di campur dengan oli, seharga Rp 9.500 rupiah perliternya. (tom)