
Bengkulu Selatan, kupasbengkulu.com – Ato (38) warga Desa Tungkal II, Pino Raya, Kabupaten Bengkulu Selatan, yang diketahui penderita penyakit gangguan jiwa selama 3 tahun ini melarikan diri alias kabur dari Rumah Sakit Jiwa Kota Bengkulu.
Kaburnya Ato dari RJKO Bengkulu itu ternyata pulang ke kampung halamannya dan kembali meminta dirinya sendiri untuk kembali dipasung dan di kerangkeng di tempat semula.
Ato sebelumya dari kampung halamannya di desa Tungkal II kecamatan Pino Raya Bengkulu Selatan itu di jemput Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah, untuk di rawat di Rumah Sakit Jiwa Bengkulu.
Akan tetapi baru beberapa hari dirinya dirawat di RSJKO Kota Bengkulu Ato kabur dan pulang kekampung halamannya. Saat in atas permintaan dirinya sendiri, oleh pihak keluarga Ato sudah kembali di pasung dan dikerangkeng.
Mahania (70), ibu Kandung Ato kepada kupasbengkulu.com menuturkan, jika anaknya itu kabur dari RSJ Bengkulu, Minggu (18/01/2015) sekitar pukul 06.33 WIB. Saat itu, suaminya, Saim (80) ayah Kandung dari Ato sedang mengambil obat di RSJ. Namun belum sempat mengambil obat, Ato pun sudah kabur.
Ditambahkan Mahania, dari cerita Ato, sebelum kabur, Ato mengaku dirinya pura- pura ingin beli gorengan. Uang didapat dari salah satu temannya ketika dirinya diajak bicara. Lalu mengelabui petugas dan kabur kembali ke BS dan pulang ke rumah.
”Tiba-tiba pada hari Minggu (18/1/2015) sore harinya dia (Ato-red) sudah berada di rumah. Kami yang berada di rumah kaget melihat Ato pulang sendiri” kata Mahania.
Ditambahkan Mahania, setibanya di rumah, Ato langsung menemui dirinya dan minta diborgol atau dipasung kembali. Bahkan Ato pun minta dikerangkeng kembali, bahkan dirinya tanpa di suruh langsung masuk ke kerangkeng besi tempatnya dahulu dipasung, tuturnya. Sepulangnya kerumah dan kembali dipasung, sang ibu merasa sedih melhihat anaknya itu.
”Saya mohon kepada pihak RSJ Bengkulu dapat menjemput kembali Ato agar dapat dirawat di rumah sakit jiwa. Besar harapan kami Ato dapat segera sembuh dan normal kembali serta bisa bergaul kembali dengan masyarakat,” harap Mahania menutup pembicaraan.(tom)