Lebong, kupasbengkulu.com – Sungguh miris jika melihat koleksi benda bersejarah bekas peninggalan peradaban rejang pada jaman Belanda yang tersimpan di Dinas Pariwisata, Budaya dan Perhubungan (Disparbudhub) yang terletak di Kecamatan Amen.
Bangunan yang menunjukkan nilai historis sejarah Rejang di Kabupaten Lebong ini tidak begitu banyak menyimpan koleksi benda.
Kepala Disparbudhub, Azwan melalui Kabid Kebudayaan, Japan Sinaga mengatakan, peninggalan yang banyak berbicara terkait sejarah rejang berupa benda-benda yang digunakan masyarakat pada zaman penjajahan Belanda pada masa itu.
“Yang berhasil kita koleksi itu sekitar 200 an lebih yang terdiri dari lima jenis. Seperti Numismatica yaitu mata uang, Keramologika yaitu keramik, Etnografika yaitu benda-benda yang dipakai masyarakat sehari-hari, Historika yang mengandung sejarah dan Teknologika yaitu alat yang dipakai untuk menghasilkan barang lain,” jelas pria Keturunan Batak ini.
Japan mengakui, benda-benda bersejarah saat ini dipastikan masih banyak berada di tangan masyarakat, Keinginan Disparbudhub Lebong melengkapi benda bersejarah sudah ada, namun kendala yang terjadi adalah minimnya anggaran yang dimiliki Disparbudhub.
“Diperkirakan masih ada ribuan benda yang masih dipegang oleh masyarakat. Susahnya kita itu karena nilai mistik masyarakat masih sangat tinggi disamping memang kita tidak memiliki anggaram,” kata Japan dengan logat Bataknya.
Walaupun minim koleksi benda bersejarah, tidak membuat patah semangat Japan yang sangat mencintai Kebudayaan ini untuk terus menambah koleksi. “Karena bukti sejarah ini dapat menununjukkan identitas Rejang memang memiliki peradaban yang tinggu. Seperti koleksi batu salib nisan yang kita punya, berarti pada waktu itu orang rejang memiliki toleransi agama yang tinggi,” tutup Japan. (spi)