kupasbengkulu.com, Kuliner – Anda penikmat kuliner tempo dulu? Tak ada salahnya jika mencoba mencoba menu yang satu ini. Nasi Jagung Sambal Bali, menu khas daerah Jawa.
Menu yang dulu menjadi makanan pokok kebanyakan masyarakat jawa zaman penjajahan. Memang terkesan sederhana, tapi tak salahnya mencoba menu yang sudah menjadi sejarah panjang Indonesia ini.
Mengapa menjadi salah satu sejarah panjang bangsa Indonesia? Yah sudah pasti karena berdasarkan sejarah zamah penjajahan dulu masyarakat Indonesia sangat menderita, baik dari segi ekonomi dan pendidikan.
Waktu itu untuk memenuhi kebutuhan pokok sangat sulit, contohnya beras. Beras kala itu sangat sulit di dapatkan sehingga untuk makan rakyat memilih alternatif jagung dan ubi kayu yang merupakan hasil perkebunan rakyat. Salah satunya jagung sebagai pengganti nasi.
Adalah warung makan Nasi Jagung “ Mas Damar”, yang berlokasi di gang 3 Unib Belakang, Kota Bengkulu. Dinamakan nasi jagung karena menu ini terbuat dari campuran beras dan jagung yang dimasak secara bersamaan.
“Menu yang disuguhkan dengan variasi sayuran dan lauk-pauk, seperti sambal telor, sambal ayam, urap sayuran, sayur lodeh dan tak lupa juga adonan sambal Balinya,” tutur Damar.
Menyantap Nasi Jagung ini paling enak disandingkan dengan minuman es teh. Memang menu di sini merupakan menu kuliner daerah Jawa, tapi si pemilik juga melakukan kolaborasi cita rasa masakan Jawa dan Bengkulu seperti adonan sambal pedas manis asin.
Di mana kebanyakan jika ingat kuliner Jawa makan yang terpikirkan pertama kali adalah rasa manis. Karena di Bengkulu identik dengan rasa pedas , maka di kolaborasikan menjadi sambal pedas manis. Dalam satu hari Warung Nasi Jagung “ Mas Damar” hanya menyediakan 25 porsi saja.
Warung Nasi Jagung Sambal Bali “Mas Damar” ini dirintis oleh Mohammad Sholeh (24) salah satu mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri di Kota Bengkulu sejak bulan September 2015, dan untuk wilayah Bengkulu ini yang pertama kali.
Kreatif iya, karena sebagai mahasiswa memang di tuntut untuk berkreasi dan berpikir maju, bukan hanya duduk manis mengikuti perkuliahan.
Adapun motivasi Mas Damar ini membuka Warung Nasi Jagung “ Mas Damar” adalah untuk memperkenalkan budaya kuliner Jawa terhadap anak muda Bengkulu, khususnya mahasiswa.
“Untuk masalah harga per porsi, karena lokasi ini terletak di lingkungan kampus yang mayoritas di huni oleh mahasiswa maka harga pun disesuaikan dengan kantong mahasiswa. Satu porsi nasi jagung+ sambal ayam dan segelas teh dingin dibanderol dengan harga Rp 13 ribu saja. Cukup murah kan untuk sekelas menu sejarah bangsa ini, warung kami mulai dibuka dari pukul 08.00 – 21.30 wib setiap hari kerja,” bebernya.
Disini juga menerima catering dan pesanan baik partai besar maupun kecil. Untuk pemesanan bisa menghubungi contak person Mas Damar, 0821-3114-0322.
Menu ini bisa menjadi ajang nostalgia bagi para pencinta kuliner lama di Provinsi Bengkulu, khusunya bagi masyarakat suku Jawa.
Mari datang dan nikmati sensasi rasa kuliner khas daerah jawa di Warung Nasi Jagung “ Mas Damar” Unib Belakang gn. 3 Kota Bengkulu.(cr1)