TAUSIAH UJH – Edisi awal dalam bahasan Keluarga Sakinah sampai pada minggu lalu kita bahas hak kewajiban masing-masing dan hak kewajiban bersama.
Meski sudah paham dan mafhum. Terkadang sifat kita sebagai manusia masih sering mengedepankan ego masing-masing.
Tak tertutup juga faktor khilaf dan salah. Sisi lain banyak sekali faktor yang bisa mengantarkan rumah tangga menjadi rusak bahkan jauh dari harapan sakinah mawaddah warahmah.
Bila kita mengadu pada tetua, keluarga, sahabat karib, teman. Perihal beratnya kita menggiring agar keluarga kita selalu sakinah.
Paling jawaban umum yang kita dapatkan dari mereka semua adalah sabar. Lalu, kalau kita desak sampai kapan harus sabar. Jawabnya. Yaaaa…pasti Allah kasih jalan keluar.
Sebatas itu tidak enak lagi kita membantah karena sudah melibatkan Allah. Gak mungkin Allah salah kasih jodoh kita.
Memang tidak cukup hanya modal sabar saja. Penting buat kita ketahui, pelajari dan pahami. Terlalu banyak hal yang bisa membuat keluarga kita hancur berantakan. Baik oleh faktor intern. Suami, isteri, anak, mertua, orang tua dan keluarga dekat lainnya maupun faktor ekstern seperti tetangga, teman, pekerjaan dan pengaruh-pengaruh lainnya.
Mengantisipasi hal tersebut. Agar jangan sampai indahnya rumah tangga yang kita bangun, kita bina dan kita rawat atas dasar agama, cinta, kasih sayang, perjuangan yang penuh dengan doa dan air mata hancur berantakan lalu meninggalkan luka dan kepiluan.
Rusak, pecah dan berakhir dengan perceraian yang meninggalkan beban derita dan penyesalan.
Tentu berdoa saja tidak cukup. Sebab ada banyak pintu yang bisa dilewati syetan buat menggoda agar kita rusak dalam berumah tangga.
Surat Al A’raaf ayat 17
قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لأقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ (16) ثُمَّ لآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ (17) }
Iblis menjawab, “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).”
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam salah satu haditsnya pun telah mengingatkan kita.
إِنَّ إِبلِيسَ يَضَعُ عَرْشَهُ عَلَى الْماَءِ ثُمَّ يَبْعَثُ سَرَايَاهُ فَأَدْنَاهُمْ مِنهُ مَنْزِلَةً أَعْظَمُهُمْ فِتْنَةً، يَجِيءُ أَحَدُهُم فَيَقُولُ: فَعَلْتُ كَذَا وَكَذَا. قَالَ: مَا صَنَعْتَ شَيْئًا. ثُمَّ يَجِيْءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُولُ: مَا تَرَكْتُهُ حَتَّى فَرَّقْتُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ امْرَأَتِهِ. قَالَ: فَيُدْنِيهِ مِنْهُ وَيَقُولُ: نِعْمَ أَنْتَ
Sesungguhnya iblis meletakkan singgasananya di atas air lantas ia mengirim kan tentara-tentaranya. Maka yang paling dekat di antara mereka dengan iblis adalah yang paling besar fitnah yang ditimbulkannya. Datang salah seorang dari anak buah iblis menghadap iblis seraya berkata, “Aku telah melakukan ini dan itu.” Iblis menjawab, “Engkau belum melakukan apa-apa.”
Lalu datang setan yang lain melaporkan, “Tidaklah aku meninggalkan dia (anak Adam yang diganggunya) hingga aku berhasil memisahkan dia dengan istrinya.” Maka iblis pun mendekatkan anak buahnya tersebut dengan dirinya dan memujinya, “Engkaulah yang terbaik.” (HR. Muslim no. 7037)
Maka itu kita akan bahas tuntas. Pintu-pintu yang dapat merusak rumah tangga. Sebagai kelanjutan dari Tulisan Keluarga Sakinah ini. Ikuti pintu-pintu Hancurnya Rumah Tangga mulai minggu depan.
Salam UJH buat semua