Rabu, Juli 16, 2025

Pemdes Sukau Mergo Gelar Pra Pelaksanaan Pembangunan Desa Tahun Anggaran 2025

kupas Bengkulu – Pemerintah Desa (Pemdes) Sukau Mergo, Kecamatan Amen, Kabupaten Lebong melaksanakan kegiatan pra pelaksanaan pembangunan desa Tahun Anggaran 2025 pada Kamis (26/06/2025). Kegiatan...
BerandaDAERAHBENGKULU SELATANAstaghfirullah, Ustad Ponpes Dilaporkan Cabuli Santri

Astaghfirullah, Ustad Ponpes Dilaporkan Cabuli Santri

Ilustrasi/Istimewa
Ilustrasi/Istimewa

bengkulu Selatan, kupasbengkulu.com – Warga Kota Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan digegerkan dengan adanya laporan salah satu santri di Pondok Pesantren (Ponpes) ternama di daerah itu, berinisial Kh (17), telah dicabuli Ustad Ponpes tersebut berinisial WH (35).

Kapolres BS AKBP Abdul Muis SIK melalui Kasat Reskrim AKP Mars Suryo Kartiko SIK membenarkan adanya laporan tersebut. Dalam laporannya ke Polres setempat nomor LP/24-B/II/2015/SPKT, Kh yang masih duduk di bangku kelas XI madrasah aliyah ini melaporkan WH dengan tuduhan pelecehan.

“Laporannya sudah kami terima, pelapor saat ini masih dalam proses pemeriksaan oleh penyidik PPA,” tegas Kasat Reskrim kepada wartawan di ruang kerjanya, kemarin.

Data terhimpun, peristiwa pencabulan tersebut berlangsung sejak bulan Juni hingga bulan Oktober 2014. Dalam laporannya, korban mengaku kejadian tersebut dilakukan WH di kediamannya di lingkungan Ponpes.

Modusnya, terlapor berpura-pura memanggil korban untuk meminta bantuan membantu pekerjaan di rumah terlapor. Kejadian tersebut terjadi saat istri korban sedang tidak berada di rumah. Sebagai santri sudah semestinya tawaduk alias nurut dengan sang ustad yang meminta bantuan dirinya.

Namun, setiba di rumah terlapor saat itulah peristiwa pencabulan tersebut dilakukan terlapor. Korban mengaku jika terlapor memeluk sambil menciumi bibir dan leher korban.

Tidak hanya itu, Sang Ustaz dalam laporannya juga meremas (maaf) payudara korban lalu membuka baju korban dengan mengelus-elus perut korban. Perbuatan bejat yang terjadi sejak lima bulan itu, diakui korban sudah lebih lima kali terjadi.

“Segera akan kami lakukan penangkapan, dan meminta keterangan dari terlapor,” tegas Kasat Reskrim.

Desas-desus permasalahan tersebutpun sebenarnya sudah cukup lama mencuat di lingkungan ponpes dan yayasan yang menaunginya.

Bahkan beberapa hari sebelumnya, WH yang merupakan jebolan salah satu universitas di Timur Tengah ini sempat dimintai klarifikasi oleh majelis ponpes dan dihadapan para majelis, dan informasinya WH mengakui perbuatannya.

Namun dia berkilah, jika perbuatan tersebut dilakukan di luar nalarnya. Bahkan dia mengaku jika tubuhnya dirasuki mahluk halus saat kejadian tersebut.

Tidak hanya itu, informasi yang beredar di kalangan santri dan pengasuh lainnya di Ponpes tersebut. Tidak hanya Kh yang menjadi korbannya, namun diduga masih ada santri lain yang menjadi korbannya.

“Untuk kejelasan semuanya itu kami masih melakukan proses penyelidikan, biarkan penyidik bekerja nanti pasti terkuak,” ungkap Kasat Reskrim.

Terpisah, H Aprizal Zupi selaku wakil yayasan Ponpes tersebut dikonfirmasi kupasbengkulu.com mengakui jika dirinya sudah mendengar adanya informasi terkait dugaan pelecehan seksual yang dilakukan salah seorang pengasuh Ponpes terhadap santri perempuannya.

“Secara pasti belum tahu tapi memang saya sudah mendengarnya, pihak yayasan di pusat saya rasa juga sudah mendengarnya,” ujar Aprizal.

Menurut Aprizal, pihaknya selaku yayasan selama ini hanya sebagai wadah namun tidak mengetahui secara pasti peristiwa yang ada ponpes.

Menyikapi permasalahan ini, pihaknya akan terlebih dahulu menunggu perkembangan dari proses penyelidikan yang dilakukan aparat hukum.

“Jangan ditanya soal menyayangkan masalah ini, sangat saya sayangkan. Belum akan kami ambil sikap, kami menunggu perkembangannya terlebih dahulu,” demikian Aprizal.(tom)