Jakarta, Kupasbengkulu.com — Pemandangan tidak biasa terlihat di aula KBRI Damaskus, Suriah, pada Selasa (3/5). KBRI Damaskus menggelar hajat, yaitu pernikahan antara dua anak manusia berbeda bangsa. Staf KBRI Damaskus, Munawar Juanan Raden, menikahi warga negara Suriah, Douha Muawiyah Kharraji.
Saat akad dilaksanakan, Munawar tampak khusyuk membacakan hafalan Surat Alquran dan Hadis sebagai mahar bagi Douha. Duta Besar RI Damaskus Djoko Harjanto menghadiri resepsi ini. Begitu pula seluruh staf KBRI, para mahasiswa, keluarga dari kedua mempelai, masyarakat Indonesia, sejumlah warga Suriah, sejumlah warga asing non-Suriah.
KBRI untuk Suriah pun memanfaatkan resepsi ini untuk mempromosikan Indonesia ntuk promosi Indonesia kepada para undangan yang terdiri dari warga Suriah dan para pelajar asing non-Suriah. Resepsi pernikahan Munawar-Douha, digelar ala Indonesia yang sarat dengan budaya dan tradisi nusantara.
Pengantin laki-laki dirias menggunakan pakaian adat Betawi, sedangkan perempuan mengenakan kain selayaknya pengantin Jawa. Tidak hanya itu, aula KBRI Damaskus juga dihias dengan dekorasi khas pernikahan Indonesia. Seluruh pengisi acara dan panitia dari Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) mengenakan pakaian adat Nusantara.
Djoko mengatakan cara ini menjadi alternatif mempromosikan Indonesia di tengah keterbatasan akibat krisis berkepanjangan yang melanda Suriah. Dia berharap warga Suriah dan warga asing non-Suriah yang menghadiri dan menyaksikan langsung resepsi pernikahan ini lebih mengenal Indonesia.
“Para warga Suriah dan warga asing non-Suriah semakin mengenal pakaian khas, adat istiadat, dan kearifan lokal Indonesia secara halus,” ujar Djoko melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (6/5).
Resepsi itu berlangsung meriah. Pembacaan ayat-ayat suci al-Quran dari PPI Suriah membuka resepsi. Wakil Pimpinan Perguruan Mujamma Syeikh Ahmad Kuftaro Dr Abdul Salam Rajih yang juga merupakan guru mempelai pria.
Djoko juga memberikan wejangan atau pesan nasihat pernikahan. Djoko mengatakan pernikahan merupakan kebutuhan, fitrah, perintah agama, dan sunah Rasullah SAW. Dia juga mengingatkan rumah tangga bagaikan kapal harus kokoh harus dibangun atas dasar taqwa, cinta, suka sama suka.
“Ibarat bahtera, hati yang bagus layaknya laksana mesin yang baik. Artinya suami istri harus punya tujuan yang sama. Berumah tangga bukan untuk hanya sekedar melepas nafsu birahi, melainkan harus memiliki tujuan,” ujar Djoko.
Acara resepsi ditutup dengan pemberian selamat dari seluruh hadirin, hiburan, dan foto bersama kedua mempelai, keluarga, undangan; lalu ramah tamah di aula KBRI Damaskus.
Sumber Republika