Jumat, Maret 31, 2023

Kehati-hatian yang Berlebihan, Serapan Anggaran Rendah

Baca selanjutnya

Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi,  dalam kegiatan Kick-off Meeting 2014 sekaligus Penyerahan Anugerah Tim Evaluasi dan Pengawasan Penyerapan Anggaran (TEPPA) Tahun Anggaran 2013.
Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi, dalam kegiatan Kick-off Meeting 2014 sekaligus Penyerahan Anugerah Tim Evaluasi dan Pengawasan Penyerapan Anggaran (TEPPA) Tahun Anggaran 2013.

kupasbengkulu.com- Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengingatkan, kehati-hatian dalam penggunaan anggaran, membuat aparat negara takut tersandung hukum. Hal ini akan berdampak kepada rendahnya serapan anggaran.

Dijelaskannya, 84% kabupaten dan kota dilihatnya memiliki kehati-hatian yang berlebihan, karena takut dipanggil untuk proses hukum juga adanya pemberitaan korupsi.

“Aparat jangan takut ingar-bingar kasus korupsi, hendaknya memaksimalkan keberadaan pengawasan internal,’ imbau Gamawan.

Menurut dia, peran BPKP, Inspektorat perlu dimaksimalkan. Kalau tidak dimaksimalkan, kata dia, yang lain akan terus dihantui ketakutan. Ini juga akan dijadikan kesepakatan pedoman oleh Kejaksaan, Kepolisian, supaya pemerintah, penegakan hukum, dan pemberantasan korupsi berjalan dengan baik.

Berdasarkan hasil laporan Tim Evaluasi dan Pengawasan Penyerapan Anggaran (TEPPA), prosentase kinerja realisasi belanja Pemerintah Provinsi (Pemprov) pada tahun 2013 secara nasional lebih rendah7% dari target. Sedangkan realisasi belanja provinsi hanya 89% lebih rendah dari target yang direncanakan sebesar 96%.

Ditegaskan Gamawan, salah satu upaya pihaknya untuk mendorong pemerintah daerah meningkatkan serapan anggaran, dengan mempercepat kesepakatan bersama DPRD.

Sementara itu, Kepala Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4), mengungkapkan, bahwa, dalam laporan TEPPA ada 10 provinsi yang tidak mencapai target penyerapan anggaran, antara lain, Riau (84%), Sumatera Utara (83%), Banten (82%), Kepulauan Bangka Belitung (81%) dan Kalimantan Selatan (76%), DKI Jakarta (76%), DI Yogyakarta (76%), Sulawesi Tenggara (76%), Maluku Utara (76%), dan Papua Barat (76%).

“Hanya ada 9 provinsi yang melampaui target serapan anggaran, artinya ada provinsi yang perlu bimbingan,” tandasnya.(coy)

Asnawi L Samat Sepakat PMI Bengkulu Bertransformasi Jadi Klinik Pratama

Kupas News, Bengkulu - Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mendorong PMI Bengkulu bertransformasi menjadi Klinik Pratama Kesehatan. Hal ini merujuk pada tersedianya kantor dengan prasarana...

Ketua HPMPI Minta Pemerintah Serius Tangani Peredaran BBM Bersubsidi

Kupas News, Bengkulu - Maraknya penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) Penugasan (Subsidi) jenis pertalite masih terlihat dijual bebas di pinggir jalan. Kondisi seperti ini...

Pembangunan Titik Nol Perbaikan Jalan Bengkulu Selatan Dimulai

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah saat meninjau pembangunan Titik Nol Perbaikan Jalan di Bengkulu Selatan, Minggu 26 Maret 2023, Foto: Dok Kupas News, Bengkulu Selatan -...

Mengaku Ditipu Suami Pejabat, 2 Warga Kota Bengkulu Lapor Polisi

Kupas News, Kota Bengkulu – Dua orang warga Kota Bengkulu yakni Jon Akmal dan M. Rozi mendatangi Mapolresta Bengkulu atas perkara dugaan kasus penipuan...

Mengerucut, Berikut 10 Nama Calon KPU Provinsi Bengkulu

Kupas News, Bengkulu – Tim Seleksi KPU Provinsi Bengkulu secara resmi mengumumkan 10 besar calon KPU Provinsi Bengkulu periode 2023-2028. Pengumuman itu tertuang dalam...

Terbaru