kupasbengkulu.com – Ada yang menarik ketika kemacetan yang terjadi di ruas jalan Lebong – Bengkulu Utara akibat jalan yang amblas. Pasalnya saat wartawan mencoba meliput kejadian tersebut para supir angkutan batu bara sontak meneriakkan “masukkan saja ke koran pak, gimana mau lewat ini,” teriak para supir.
Manto (43), salah seorang supir batu bara menjelaskan bahwa jalan amblas yang terletak di Desa Tik Tebing Kecamatan Lebong Atas tersebut terjadi sejak Sabtu (18/5/2014).
“Sejak tadi malam kami sudah menginap disini, mau dipaksa lewat juga tidak bisa,” keluh Manto.
Menurut Manto, pemerintah setempat tidak memperhatikan kondisi jalan yang menghubungkan kabupaten ke provinsi tersebut padahal jalan Lebong – Bengkulu Utara ini merupakan jalan terdekat menuju ibukota Provinsi.
“Belum ada pemerintah yang turun kesini, padahal jalan ini dari kemarin rusaknya. Tadi ada orang dari dinas PU, tapi cuma foto-foto saja,” jelasnya dengan nada marah.
Menariknya, warga Desa Padang Bano yang mengetahui kondisi ini langsung datang ke lokasi untuk membantu menimbun jalan yang amblas tersebut. Herman (34) warga desa Padang Bano menuturkan bahwa kondisi jalan Lebong-BU diperparah dengan beroperasinya truk pengangkut batu bara.
“Dulu jalan disini tidak begini, semenjak adanya truk batu bara yang lewat jalan semakin parah. Kami mau ke kebun menggunakan sepeda motor saja susah,” tutur Herman. (spi)