Kota Bengkulu, kupasbengkulu.com – Dalam aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dilakukan oleh Aliansi Mahasiswa Pembela Rakyat (Ampera Bengkulu), LMND, BEM UNIB, BEM IAIN, dan KAMMI, aksi yang diwarnai dengan pembakaran “Keranda Jokowi” ini juga diwarnai dengan adu “yel-yel”.
Para polisi berseragam lengkap menyanyikan mars guna membangkitkan semangat mereka. Tidak lama berselang, akhirnya suasana ricuh berganti dengan seruan lagu bertema mahasiswa dari para pendemo.
(Baca juga :Â Demo Kenaikan BBM di Bengkulu Berujung Ricuh)
Sebagaimana diketahui, demo ini mengecam sikap Presiden Jokowi yang menaikkan harga BBM hingga Rp 2.000 per liter. Mereka juga menyayangkan sikap PDIP yang menjadi partai di belakang Jokowi.
“Secara tegas kami menolak kenaikan harga BBM. Kalau BBM naik, semua harga naik. Kenaikan harga BBM hanya akan menyengsarakan rakyat dan menguntungkan perusahaan-perusahaan minyak, terutama swasta asing,” ujar Korlap demo, Carminanda, Rabu (19/11/2014).
Mereka juga menuntut pemutusan kontrak-kontrak migas yang merugikan rakyat dan perekonomian nasional sesuai dengan pasal 33 ayat 3.
“Revisi undang-undang migas dan undang-undang energi agar sesuai dengan kepentingan rakyat,” pungkasnya.(val)