kupasbengkulu.com – Terlalu girang karena lulus SMP, dua orang siswa SMP di Pondok Kelapa, Bengkulu Tengah menyenggol motor Efrina (20) mahasiswi UNIB, Bengkulu.
Peristiwa ini terjadi di Desa Pekik Nyaring, Kecamatan Pondok Kelapa, pada pukul 11.30 WIB. Untungnya, Efrina hanya mengalami luka lecet pada kakinya, sedangkan motornya tidak mengalami kerusakan berarti.
Hanya saja, siswa SMP yang menabrak tersebut justru lari, disusul dengan beberapa temannya. Aksi itu mengundang beberapa saksi mata juga ikut mengejar tersangka, hingga sampai daerah Pantai Jakat, Kota Bengkulu.
Kronologis kejadian, Efrina mengaku baru saja pulang kuliah menuju rumahnya di daerah Desa Pondok Kelapa. Namun, ketika sampai daerah Pekik Nyaring, dari arah berlawanan melaju para siswa SMP tersebut dengan kecepatan tinggi.
Efrina menceritakan bahwa anak-anak SMP tersebut memotong mobil hingga melewati batas tengah jalan. Melihat kejadian itu, Efrina menepi hingga hampir ke pinggir jalan. Namun, karena kecepatan para siswa itu terlalu tinggi, kontak antara kedua motor tak bisa terhindarkan.
Alhasil, Efrina tersungkur di pinggir jalan, sedangkan para siswa SMP tersebut langsung kembali bersiap dan segera kabur ketika masyarakat mulai mengerubungi korban.
“Mereka cepat sekali laju kendaraanya, jadi meskipun saya sudah menepi sudah tidak sempat menghindar lagi,”cerita Efrina.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bengkulu Tengah, Meizuar S.Sos didampingi Kabid Dikdas, Sugeng Prayitno mengungkapkan seharusnya kegembiraan saat menerima kelulusan tidak harus berakhir seperti itu.
Kepada kupasbengkulu.com, Sugeng mengungkapkan, konvoi kendaraan, kebut-kebutan dan coret-coret baju benar-benar dilarang dalam perayaan kelulusan. Gembira boleh saja, terangnya, namun jangan sampai melukai orang lain.
“Boleh saja gembira karena lulus, tetapi jangan berlebihan, apalagi sampai merugikan orang lain,”jelas Sugeng. (vai)