Minggu, Juni 29, 2025

Gubernur Helmi Apresiasi Kinerja Tim Pendamping Haji Bengkulu 2025

Bengkulu InteraktifPT. Interaktif Media Siber. All Rights Reserved.Bengkulu Interaktif 2016 - Bengkulu Interaktif.Contact InformationHead Office:Jalan Batanghari No. 15, Komp. PU Pracetak, Tanah Patah,...
BerandaPEREMPUANTips Unik Warga Kaur Hilangkan Lemak Minyak

Tips Unik Warga Kaur Hilangkan Lemak Minyak

campurkan kepala saat menggoreng dapat mempermudah menghilangkan lemak
campurkan kepala saat menggoreng dapat mempermudah menghilangkan lemak

Kaur, kupasbengkulu.com – Untuk menghilangkan kotoran pada minyak goreng saat menggoreng kerupuk, ayam, ikan, tahu, tempe dan lainnya, masyarakat Bintuhan Kabupaten Kaur mempunyai tradisi memasukan kepingan kelapa dengan ukuran empat hingga tujuh sentimeter dengan jumlah secukupnya yakni dua hingga tiga keping kelapa ke dalam wadah penggorengan.

kebiasaan masyarakat tersebut hingga saat ini menjadi tradisi yang sulit ditinggalkan masyarakat, karena cara tersebut ada benarnya juga. Sehingga minyak yang digunakan untuk menggoreng tidak mudah kotor dan berubah warna seperti kuning kehitaman. Meskipun minyak terlihat kotor juga, tapi itu dalam waktu pemkaian yang cukup lama.

“Karena dianggap betul, maka kebiasaan orang tua zaman dulu hingga saat ini menjadi tradisi. Karena minyak tidak mudah kotor, dan minyak goreng masih bisa digunakan berkali-kali menggoreng dengan warna yang tidak berubah. Meskipun pada akhirnya minyak goreng tersebut akan berubah warna kuning kehitaman, tapi itu sudah cukup lama digunakan atau sudah berkali-kali digunakan untuk menggoreng,” jelas Yeni (38) salah satu warga Bintuhan, yang saat itu sedang menggoreng Ayam untuk dijual.

Untuk melakukannya tidaklah sulit, kita hanya mencampurkan beberapa kepingan kelapa saja ke dalam minyak goreng, dan melakukan penggorengan seperti biasa. Namun jika gorengan tersebut sudah matang, kepingan kelapa tidak usah diangkat dan tetap dibiarkan didalam minyak goreng hingga selesai menggoreng.

Kebiasaan seperti ini hingga sekarang masih sering kali dilakukan masyarakat setempat. Tapi penggunaannya hanya dilakukan ketika menggoreng dalam jumlah yang banyak saja. (mty)