kupasbengkulu.com – Tim laboratorium Universitas Bengkulu (UNIB) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Bengkulu saat ini mulai melakukan pemeriksaan terhadap beras Seginim yang belakangan disebut-sebut mengandung zat berbahaya Kadmium (Cd).
“Kita sudah perintahkan ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pertanian, serta Badan Ketahanan Pangan, untuk mengumpulkan sample dari persawahan, healer, dan pasar, yang akan kita cek ulang di laboratorium UNIB maupun BPOM. Walaupun secara kompetensi bukan wilayahnya tapi kita tetap minta support dari mereka,” ujar Wakil Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, Selasa (22/03/2016).
Selanjutnya, sample yang sudah dikumpulkan tersebut juga diminta untuk dikirimkan ke laboratorium lain yang berstandarisasi nasional di Jakarta. Sementara beras Seginim yang beredar di pasaran juga tidak akan ditarik selama belum terbukti kebenarannya.
“Saya punya keyakinan penuh beras Seginim ini aman. Ini meresahkan masyarakat. Kita harus ulang tesnya dengan sample yang lebih banyak. Nanti akan terjawab ketika kita melakukan tes,” katanya lagi.
Wagub menambahkan kalau pun beras Seginim memang memiliki kandungan Cd, maka pihaknya akan menelusuri asal kandungan tersebut. Menurutnya dengan kondisi seperti ini tentu sangat merugikan daerah. Dia juga berharap ke depan ketika akan melakukan sertifikasi produk harus benar-benar mengikuti prosedur, sehingga hasil yang dikeluarkan tidak menimbulkan keraguan.
“Kemarin Wakil Bupati Bengkulu Selatan sudah bawa sample beras yang mereka ambil sendiri langsung ke Bengkulu dan koordinasi ke saya agar disampaikan ke UNIB dan BPOM. Ini akan kita selesaikan betul sehingga tidak meresahkan masyarakat,” tandasnya. (val)