Jumat, Maret 29, 2024

Ditangan Perempuan Ini, Kerajinan Lantung Tuai Euro

Tentrem Sri Minarsih
Tentrem Sri Minarsih

Bengkulu, kupasbengkulu.com – Namanya Tentrem Sri Minarsih, wanita berdarah Jawa ini aktif dalam berbagai kegiatan pameran Internasional, khususnya untuk memasarkan kerajinan tangan berbahan dasar kulit lantung yang merupakan khas Provinsi Bengkulu.

(Baca juga: Modal Rp 30 Ribu, Pasarkan Kerajinan Kulit Lantung hingga Luar Pulau)

Dalam UKM Askara Art Gallery, Tentrem memulai debutnya ini sejak 14 tahun silam. Awalnya ia membuka sebuah butik. Satu tahun berjalan, akhirnya Tentrem “banting stir” mengeksplorasi kreatifitasnya dan mulai membuat berbagai kerajinan seperti tas, topi, aksesoris, sepatu, dan berbagai kerajinan lainnya.

“Sebenarnya saya sudah sering ikut pameran-pameran internasional. Seperti di Ukraina, Pakistan, Iran, Cina, dan Brunei Darussalam. Untuk kali ini saya akan ikut pameran Business Leader Conference and Trade Fair di Filipina,” ujar Tentrem, Senin (20/10/2014).

Disebutkan Tentrem, dirinya akan berada di Filipina dari tanggal 21-26 Oktober 2014. Sebelumnya kerajinan kulit lantung Tentrem diseleksi oleh pemerintah. Dirinya merupakan delegasi Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Provinsi Bengkulu. Untuk keberangkatannya ke Filipina, Tentrem juga mendapat support dari dana CSR Bank Tabungan Negara (BTN).

“Yang dibawa ke Filipina adalah semua produk unggulan Provinsi Bengkulu, jadi bukan hanya kulit lantung saja, ada juga Batik Besurek, teh, kopi, batu Akik, makanan khas, dan kerajinan lainnya. Acara nantinya akan dibuka langsung oleh Presiden Filipina, Benigno Aquino III,” katanya.

Dilanjutkan Tentrem, selain di Bengkulu, saat ini dirinya juga sudah mempunyai sebuah outlet di Jakarta, karena menurutnya pangsa pasar di Jakarta lebih menguntungkan.

“Kalau outlet di Jakarta lebih lengkap lagi, ada celana, rompi, pajangan juga lebih variatif. Untuk satu item tas yang saya jual harganya mencapai 100 Euro, atau sekitar Rp 1,3 juta. Sedangkan untuk pemasaran di dalam negeri sekitar Rp 800 ribu,” lanjutnya.

“Kalau untuk penjualan di Provinsi Bengkulu sendiri malah agak kurang, Mungkin karena harganya yang relatif mahal. Untuk itu, saya tetap mempertahankan kualitas, dengan menggunakan teknik jalin dan anyam, sehingga tasnya lebih kuat,” ujar Tentrem lagi.

Tentrem berharap pemerintah lebih memperhatikan UKM-UKM di Provinsi Bengkulu untuk terus berkarya dan mempertahankan eksistensi. Dirinya juga berharap agar pegiat usaha tidak manja, atau hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah saja untuk bisa tampil di pasar Internasional.

“UKM jangan manja. Jangan hanya mengharapkan subsidi pemerintah saja untuk ikut pameran Internasional. Saat ini sudah banyak perusahaan yang siap membantu melalui dana CSR. Jadi diharapkan mereka lebih kreatif,” demikian Tentrem. (val)

Related

Perayaan HUT Rejang Lebong ke-143 Diakhiri Prosesi Adat Pancung Tebu

Kupas News, Rejang Lebong - Prosesi adat Pancung Tebu...

Hari Pertama Kerja, Gubernur Rohidin Berkantor di Rejang Lebong

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah saat memberikan arahan kepada pegawai...

Polisi Tangkap Pria 43 Tahun Kasus Percobaan Pemerkosaan

Kupas News, Rejang Lebong - Aparat kepolisian berhasil mengamankan...

Patroli Presisi Polres Rejang Lebong Sisir Kawasan Rawan Kiriminalitas

Kupas News, Rejang Lebong – Team Patroli Motor Presisi...

Pemkab Rejang Lebong Hibah Lahan untuk Pembangunan RS Bhayangkara

Kapolda Bengkulu Irjen Pol Agung saat melakukan penandatangan penyerahan...