kupasbengkulu.com – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Bengkulu H Suardi Abbas, SH, MH, mengatakan kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW jangan sekedar peringatan.
“Kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW jangan sekedar peringatan yang hanya bersifat seremonial,” kata H Suardi Abbas, SH, MH.
Ia menjelaskan, selama ini kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW sebagian besar diisi dengan agenda ceramah agama.
“Tetapi sayangnya, pesan yang disampaikan dalam kegiatan keagamaan tersebut seringkali tidak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” kata Suardi Abbas.
Suardi Abbas berharap, kebiasaan buruk tersebut berubah sehingga setelah mendengarkan ceramah, umat Islam menjadi sadar dan meneladani pribadi Nabi Muhammad SAW dalam kehidupannya.
Sementara itu, Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu akan menggelar kegiatan zikir sarapal anam pada Jumat (17/1/2014) dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
“Kita sengaja mengundang kelompok zikir sarapal anam Kelurahan Panorama sehingga peringatan Maulid Nabi Muhammad tahun ini berbeda dari tahun lalu,” demikian Suardi Abbas.
Maulid Nabi Muhammad atau Maulud adalah peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW, yang di Indonesia perayaannya jatuh pada setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriyah. Kata maulid atau milad dalam bahasa Arab berarti hari lahir.
Perayaan Maulid Nabi merupakan tradisi yang berkembang di masyarakat Islam jauh setelah Nabi Muhammad wafat. Secara subtansi, peringatan ini adalah ekspresi kegembiraan dan penghormatan kepada Nabi Muhammad.
Masyarakat muslim di Indonesia umumnya menyambut Maulid Nabi dengan mengadakan perayaan-perayaan keagamaan seperti pembacaan shalawat nabi, pembacaan syair Barzanji dan pengajian.(adi)