Rejang Lebong, kupasbengkulu.com – Hanya berkelang empat jam sejak beraksi, dua orang tersangka jambret, He (18) dan De (14) warga Desa Ujan Mas, Kecamatan Merigi, Kepahiang berhasil diringkus petugas Polsek Curup, Rabu (3/6/2015) sekitar pukul 00.30 WIB.
Sebelumnya, kedua penjambret muda ini berhasil menyabet tas milik Jeni (18) warga Curup di Kelurahan Talang Benih, Curup pada pukul 20.00 WIB, Selasa (2/6/2015).
Kapolres Rejang Lebong, AKBP Dirmanto melalui Kapolsek Curup, Iptu Hendra Tambunan membenarkan adanya tangkapan tersebut. Para pelaku diamankan dengan barang bukti dua unit HP tipe Samsung dan nokia, tas dan dompet milik korban berisi identitas diri, dan satu unit sepeda motor jenis Suzuki FU tanpa nomor polisi yang digunakan pelaku ssaat beraksi.
“Tas dan dompet milik korban kami temukan di Kelurahan Talang Rimbo Lama, kemungkinan dibuang oleh para pelaku setelah mengambil barang berharga dan uang didalamnya,” jelas Hendra pada kupasbengkulu.com.
Kronologis kejadian, para pelaku mengikuti korbannya dan terus membuntuti hingga sampai ditempat yang sepi. Kemudian, setelah sampai di Kelurahan Talang Benih, tepatnya didepan SMA Xaverius, para pelaku langsung beraksi dengan menarik paksa tas milik korban.
Namun, menariknya, De yang masih berstatus sebagai pelajar SMP, berperan sebagai pengemudi motor sekaligus yang merebut tas. Sedangkan He, hanya bertugas mengamankan tas yang telah direbut De.
“Dari fakta tersebut, kami mencurigai bahwa De sudah sangat berpengalaman dalam menjambret, oleh karena itu kita akan melakukan pengembangan dan memeriksa laporan lain yang kemungkinan juga dilakukan oleh mereka,” lanjut Hendra.
Proses penangkapan, lanjut Hendra, bermula ketika ada laporan penjambretan di Talang Benih oleh korban. Mendengar laporan tersebut, timnya langsung bertindak cepat dengan menuju ke Tempat kejadian Perkara (TKP).
Saat itulah, petugas menemui para saksi yang mengakui pernah melihat dan mengenal pelaku. Dari penelusuran tersebut, petugas akhirnya berhasil meringkus para tersangka, tanpa perlawanan di kediaman mereka sendiri.
“Saat ini, mereka mengaku hanya terlibat di 1 TKP, tapi kita masih akan menelusuri lagi, karena kelihatannya mereka sangat berpengalaman,” demikian Hendra.(vai)