Selasa, April 23, 2024

Satu dari Tiga Bayi Dibungkus Kresek Itu Meninggal Dunia

bayi tak ada inkubator diselimuti menggunakan plastik kresek sumbar foto: facebook.com
bayi tak ada inkubator diselimuti menggunakan plastik kresek sumbar foto: facebook.com

Bengkulu, kupasbengkulu.com – Satu dari tiga bayi kembar anak Titi Hidayati saat lahir dibungkus dengan kresek berwarna hitam karena tak ada inkubator di Puskesmas desa meninggal dunia pada Sabtu (3/10/2015), di RSUD M. Yunus, Bengkulu.

“Iya, bayi kedua meninggal dunia, jebis kelamin perempuan karena kondisinya prematur dan beratnya hanya 1 kilo gram, ia meninggal saat dirujuk dari Kabupaten Mukomuko ke Kota Bengkulu, saat tiba di RSUD M.Yunus ia telah meninggal,” kata Lela Sartika, Senin (5/10/2015), dikutip dari kompas.com.

(Baca juga: Tak ada Inkubator Bayi Kembar Tiga Diselimuti Kresek)

Bayi itu kata Lela saat diketahui meninggal dunia langsung dibawa pulang ke rumah orang tuanya di Desa Sungai Rumbai, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu untuk dikebumikan.

Sebelumnya diberitakan, tiga bayi kembar anak dari Titi Hidayati yang lahir pada Selasa malam (2/10/2015) sekitar pukul 21.00 WIB di Desa Sungai Rumbai, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu terpaksa dibungkus menggunakan kantong kresek berwarna hitam sebagai ganti inkubator. Tindakan ini menurut Lela dilakukan sebagai alternatif pengganti inkubator.

“Ini metode yang diajarkan dokter spesialis anak pada kami jika ada bayi lahir dan membutuhkan inkubator namun ikubator tak tersedia,” kata Lela.

Lela menceritakan, tidak adanya inkubator di Puskesmas desa mendorong dirinya melakukan tindakan tersebut agar bayi tetap dalam kondisi stabil karena jika hanya mengandalkan kain hal tersebut tidak mencukupi.

“Ketiga bayi itu saya bungkus dengan kresek namun kepalanya tidak, lalu diapit oleh botol dot bayi yang berisi air hangat, ini dilakukan agar bayi tetap normal dan sehat,” jelas dia.

Ketiga bayi kembar itu sempat dibawa ke RSUD Kabupaten Mukomuko yang jaraknya 80 kilo meter dari tempat kelahiran bayi menggunakan kendaraan roda empat. Namun karena kondisi kesehatan bayi kembar tiga terus memburuk dirujuk ke RSUD M. Yunus di Kota Bengkulu.

Lela berharap pemerintah menyediakan inkubator di setiap Puskemas tiap desa agar kejadian seperti itu tidak terulang dan dapat menyelamatkan bayi yang lahir prematur.

Foto ketiga bayi yang dibalut kresek plastik warna hitam di dunia maya karena ketiadaan inkubator mendapat pujian dari banyak pihak sebagai antisipasi dan kecerdasan bidan Lela Sartika melakukan tindakan penyelamatan tahap awal.

kompas.com

Related

Pemuda Pancasila Mukomuko Datangi Kesbangpol Daftarkan Pengurus Baru

Adhika Kusuma Saputra, Ketua MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Mukomuko,...

Larangan Aktivitas TPA di PT. DDP Matikan BUMDes Unit Pengolahan Sampah

Kupas News, Mukomuko - Sejumlah warga di Ipuh menyatakan...

Kaum Dhuafa dan Anak Yatim di Mukomuko Terima Santunan dari Bupati Sapuan

Bupati Mukomuko Sapuan saat memberikan sambutan di hadapan puluhan...

Sinergitas Pemilu 2024, KPU Teken Kerjasama dengan Polres Mukomuko

Kupas News, Mukomuko – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten...

Bid Propam Sosialisasikan Pembinaan Etika Polri di Polres Mukomuko 

Kupas News, Mukomuko - Kasubbid Wabprof Bid Propam Polda...